21 Oktober 2025
12:50 WIB
BMKG Ingatkan Pasang 2,7 M di Balikpapan
Pasang hingga 2,7 meter bisa terjadi di Balikpapan periode 21-30 Oktober yang berpotensi merugikan masyarakat,
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi-Sejumlah warga saat menikmati sore di Pantai Kilang Balikpapan ANTARA/ M Ghofar.
BALIKPAPAN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengajak warga yang bermukim di kawasan pesisir Kalimantan Timur (Kaltim) mewaspadai dampak pasang muka air laut setinggi 2,7 hingga 2,9 meter dalam periode 21-30 Oktober 2025.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Diyan Novrida di Balikpapan, Selasa (21/10) melanjutkan, pasang air laut setinggi ini bisa menyebabkan berbagai hal, seperti banjir rob, tambak terendam dan sejumlah dampak lain.
Ia merinci kawasan pesisir yang mengalami pasang laut tersebut seperti di Kota Balikpapan, yakni dalam periode 10 hari minggu ketiga Oktober ini, pasang tertinggi di perairan Balikpapan terjadi pada 26 Oktober 2025, dengan ketinggian 2,9 meter pada pukul 20.00 Wita.
Sedangkan prakiraan surut terendah diperkirakan setinggi 0,1 meter yang akan terjadi pada 25 Oktober 2025, sekitar pukul 13.00 Wita.
Setidaknya, dampak rob perairan Balikpapan ini akan beri pengaruh pada empat kawasan yang terpengaruh langsung oleh pasang surutnya, yakni di Samboja (Kabupaten Kutai Kartanegara) dan sekitarnya, Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.
"Empat kawasan pesisir ini banyak terdapat tambak yang masih aktif, sehingga ketika ada pasang laut, dikhawatirkan budi daya warga baik udang, ikan, maupun kepiting di tambak tersebut bisa hilang akibat terdampak arus laut," kata Diyan.
Menurut dia, pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas sosial di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga yang dekat pantai, termasuk membahayakan bagi anak-anak yang bermain di pantai.
Peringatan dini bukan hanya untuk warga di sekitar perairan Balikpapan, tapi juga di kawasan lain di Kaltim, seperti di muara Sungai Berau, Kabupaten Berau, yakni prakiraan pasang tertinggi terjadi pada 24 Oktober 2025 dengan ketinggian 2,8 meter pada pukul 21.00 WITA. Surut terendah 0,2 meter pada 23 Oktober pukul 03.00 WITa.
"Kemudian, di muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi), Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni pasang tertinggi pada 23 hingga 25 Oktober dengan ketinggian 2,7 meter pada pukul 19.00 dan 20.00 Wita. Prakiraan surut terendah 0,2 meter pada 22 Oktober, pukul 12.00 Wita," ujar Diyan.