14 Desember 2022
08:48 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Badan Meteolorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan setidaknya hingga Selasa (13/12) malam, terjadi lima kali gempa bumi dengan magnitudo bervariasi sejak pukul 16.56 WIB hingga 22.32 WIB. Pusat gempa berada koordinat 8,23 Lintang Selatan dan 115,58 Bujur Timur.
BMKG mencatat, gempa pertama berkekuatan magnitudo 4,8, kemudian 4,7, dan ketiga mencapai magnitudo 5,2, kemudian 4,6, lalu dengan kekuatan 3,3 yang semuanya berpusat di laut ke arah timur laut Karangasem, Bali.
Akibat rentetan gempa tersebut, setidaknya delapan rumah dan satu balai masyarakat rusak di Karangasem, saat gempa berkekuatan magnitudo 5,2 yang mengguncang pada pukul 17.38 WIB.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem dan melaporkan dua kecamatan yang merasakan guncangan, yakni Kecamatan Kubu dan Manggis.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono seperti dikutip dari Antara menyampaikan, gempa di wilayah Karangasem, terjadi akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrust).
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores," imbuh dia lagi.
Gempa juga terasa di berbagai wilayah sekitar Karangasem, seperti Tabanan, Kuta, Buleleng, hingga Nusa Tenggara Barat, antara lain Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Lombok Timur.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyampaikan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, warga di dua wilayah kecamatan merasakan guncangan gempa, yaitu Kecamatan Kubu dan Manggis.
Intensitas sedang dirasakan warga setempat dengan durasi 1-3 detik. Guncangan membuat panik warga masyarakat hingga keluar rumah. Kepanikan juga terpantau warga yang berada di RSUD Karangasem dan RS Balimed.
Tim Reaksi Cepat BPBD Karangasem telah berada di lokasi untuk melakukan kaji cepat pascagempa. BPBD juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk membantu pengecekan di lokasi terdampak.
Mengantisipasi adanya evakuasi warga, BPBD dan instansi terkait lain mendirikan tiga unit tenda pengungsian di RSUD Karangasem.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Karangasem memberikan informasi adanya hoaks atau berita palsu yang menyebutkan kerusakan RS Balimed.
Menyikapi potensi bahaya gempa, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga. Warga di wilayah terdampak gempa mesti cek kondisi rumah sebelum memasukinya kembali.
Di samping itu, warga diharapkan tidak terpancing berita hoaks dan dapat memonitor informasi dari sumber resmi, seperti BNPB, BMKG maupun BPBD setempat.