c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

10 November 2023

16:36 WIB

BMKG Catat 160 Gempa Di Maluku

Gempa di Maluku di wilayah Laut Banda mesti diwaspadai warga.

Editor: Leo Wisnu Susapto

BMKG Catat 160 Gempa Di Maluku
BMKG Catat 160 Gempa Di Maluku
Petugas memperhatikan seismograf. Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko.

AMBON - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon mendata sebanyak 160 kejadian gempa bumi di Maluku periode 3- 9 November 2023, dipengaruhi gempa susulan magnitudo (M) 7,2 di Laut Banda.

"Aktivitas gempa bumi yang meningkat dipengaruhi gempa susulan magnitudo 7,2 di Laut Banda," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Djati Cipto Kuncoro, di Ambon, Maluku, Jumat (10/11) dikutip dari Antara.

Dia mengatakan, selama sepekan terjadi sebanyak 160 kali kejadian gempa. Gempa didominasi gempa bumi dangkal (<60 km) dengan magnitudo di bawah 5 yang terjadi di Laut Banda bagian selatan.

Jumlah kejadian gempa bumi terbanyak berkekuatan di bawah magnitudo 3 sebanyak 23 kejadian, magnitudo 3-5 dengan 125 kejadian, dan sebanyak 12 kejadian gempa magnitudo di atas 5.

Sementara itum berdasarkan kedalaman, pusat gempa bumi berkedalaman lebih dari 60 kilometer sebanyak 141 kejadian, antara 60-300 km 17 kejadian, dan lebih dari 300 km sebanyak dua kali kejadian.

"Dari 160 kejadian gempa bumi, sebanyak lima kali gempa bumi dirasakan dan 155 kali tidak dirasakan," urai dia.

Terkait dengan gempa bumi susulan dari Gempa Maluku magnitudo 7,2 masyarakat, lanjutnya, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada.

BMKG mengimbau jika terjadi gempa bumi, masyarakat diminta untuk tenang, waspada serta tidak mudah terpancing isu yang tidak bertanggung jawab. 

Masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.

Jika terjadi gempa bumi, kata dia, masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujar Djati.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar