c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

28 April 2025

09:23 WIB

BKN: Reformasi ASN Bukan Hanya Soal Struktur

Reformasi ASN agar pelayanan publikasi semakin baik dan adaptif.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>BKN: Reformasi ASN Bukan Hanya Soal Struktur</p>
<p>BKN: Reformasi ASN Bukan Hanya Soal Struktur</p>

Ilustrasi ASN sedang bekerja. AntaraFoto/Fakhri Hermansyah.

KOTA BATU – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh menyatakan, reformasi ASN bukan hanya soal struktur, tetapi perubahan perilaku kerja dan budaya melayani.

Oleh sebab itu, BKN menyiapkan kebijakan percepatan meningkatkan kompetensi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah daerah se-Indonesia.

Langkah percepatan itu di antaranya pengembangan talent pool, peningkatan literasi digital ASN, hingga sistem manajemen kinerja berbasis teknologi.

“ASN harus adaptif, kolaboratif, dan siap dengan tantangan masa depan," kata Zudan dalam retret kepala daerah se-Jatim iru di Kota Batu, Malang, Minggu (27/4)dikutip dari Antara.

ASN yang notabenenya memiliki tugas melayani masyarakat harus mampu bekerja secara produktif, berdaya saing, dan berkolaborasi lintas sektor.

Menurut Zudan, pada era saat ini seorang ASN tidak cukup hanya hadir dan melaksanakan tugas pekerjaan.

"ASN ini harus mampu memiliki kinerja yang produktif, inovasi, dan integritas," ujar dia.

Baca Juga: KASN Bubar, BKN Awasi Netralitas ASN

Zudan juga menekankan pentingnya sistem merit dalam setiap tahapan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) ASN, mulai dari rekrutmen, pengembangan karier, hingga promosi jabatan.

"ASN harus berintegritas dan fokus menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, setiap ASN di lingkungan pemerintah memegang peranan mewujudkan reformasi birokrasi, kemudian, menghadirkan pelayanan publik yang prima, adaptif, dan berbasis kebutuhan masyarakat.

Selain itu, ASN Jawa Timur disebutnya sebagai garda terdepan perubahan, sehingga harus memiliki keinginan terus belajar, berinovasi, dan berorientasi pada pelayanan.

"Nawa Bhakti Satya sebagai wujud pengabdian Jawa Timur harus disinergikan dengan semangat Asta Cita nasional, yaitu pemerintahan yang bersih, efektif, dan melayani," kata Khofifah.

Gubernur Jawa Timur dua periode ini menambahkan ASN tidak cukup hanya cerdas teknis tapi harus memiliki profesionalisme, cakap digital, adaptif terhadap perubahan global, dan peka terhadap dinamika sosial masyarakat di era disrupsi digital.

"ASN harus cepat beradaptasi dan tetap memegang teguh nilai integritas. ASN ini adalah wajah negara di mata rakyat," sebut Khofifah.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar