06 Mei 2025
16:04 WIB
BGN Sebut Keracunan Siswa di Cianjur Bukan Dari MBG
Laboratorium sudah cek semua sampel dari kejadian siswa di Cianjur keracunan usai menyantap MBG.
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Leo Wisnu Susapto
Kepala BGN Dadan Hindayana dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Selasa (6/5/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari.
JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana klaim hasil laboratorium terhadap sampel makanan bergizi gratis (MBG) di Cianjur, Jawa Barat, negatif racun. Ia menyebut yang diuji oleh laboratorium yaitu dari nampan MBG sampai udara.
"Termasuk muntahannya, dan alhamdulillah hasil dari laboratorium menunjukkan negatif (racun)," kata Dadan di Ruang Rapat Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/5).
BGN, kata Dadan, masih terus menelusuri penyebab adanya siswa yang keracunan usai menyantap menu MBG di berbagai wilayah, termasuk Cianjur, Tasikmalaya sampai Depok, Jawa Barat.
"Jadi kami sedang mencari kurang lebih apa sih yang sebetulnya menyebabkan, karena dari segi masakan dari hasil lab itu negatif," beber dia.
Sebelumnya, puluhan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat, keracunan massal usai menyantap makanan dari program MBG pada 21 April 2025. Selain di Cianjur, kasus keracunan MBG pun terjadi di Tasikmalaya, Bandung, Karangayar, Bombana sampai Depok.
Baca juga: Cara BGN Cegah Siswa Keracunan MBG
Target Penerima MBG
BGN menargetkan jumlah penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai enam juta orang pada akhir Mei 2025.
Per April 2025, total penerima yang diklaim sudah mencapai 3.506.941 orang. Kepala BGN, Dadan Hindayana yakin, capaian tersebut bisa dikejar dengan keberadaan 1.286 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Dadan menjelaskan, nantinya akan ada penambahan SPPG sebanyak 219 unit per 14 Mei 2025 yang seluruhnya merupakan UMKM. Dengan penambahan SPPG ini, diperkirakan bisa menambah jumlah penerima MBG sebanyak 657 ribu orang.
“Mereka seluruhnya UMKM yang bekerja di bidang makanan dan minuman menyokong dengan sangat intens program Makan Bergizi Gratis,” ungkap dia.
BGN menarget jumlah SPPG bisa mencapai 1.994 unit pada akhir Mei. Seluruh unit tersebut akan berguna dalam melayani enam juta penerima manfaat MBG pada akhir Mei 2025 hingga bulan Juli 2025.
Selanjutnya, jumlah SPPG ditarget mencapai 7.000 unit pada bulan Agustus 2025 untuk melayani 21 juta penerima manfaat MBG. Kemudian, pada bulan September 2025 nanti jumlah SPPG bertambah dua kali lipat menjadi 14 ribu unit, sehingga penerima manfaat akan mencapai 42 juta orang.
Pada bulan Oktober 2025, target SPPG adalah sebanyak 22 ribu unit untuk melayani 66 juta penerima manfaat. Pada akhirnya di bulan September 2025 BGN menarget jumlah SPPG secara total mencapai 30 ribu unit untuk 82,9 juta penerima manfaat.