24 Juli 2025
21:00 WIB
BGN Catat Ada 21 SPPG Pesantren
Badan Gizi Nasional mengingatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) saat ini masih belum banyak tersedia di pesantren dan madrasah
Editor: Nofanolo Zagoto
Ilustrasi - Petugas menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). AntaraFoto/Rivan Awal Lingga
JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) meminta pesantren dan madrasah untuk memperbanyak infrastruktur Makan Bergizi Gratis (MBG), mengingat saat ini Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) masih belum banyak tersedia di kedua lembaga pendidikan tersebut.
Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN Nyoto Suwignyo mengungkapkan, dari 2.172 SPPG yang telah berjalan di Indonesia, pondok pesantren yang mempunyai SPPG baru ada di 21 tempat.
"Tantangan di pondok pesantren dan madrasah itu, sebagian pesantren desa masih mengalami pola makan tidak seimbang, terbatasnya akses makan bergizi, dan rendahnya literasi gizi yang menjadi hambatan bagi Indonesia maju," katanya dalam Gerakan Nasional Makan Bergizi Santri dan Siswa Madrasah di Yayasan Al Jihad Shalahuddin Al Ayyubi, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, seperti dilansir Antara, Kamis (24/7).
BGN menyambut baik pondok pesantren dan madrasah yang menyelenggarakan MBG sebagai bentuk sinergi Majelis Ulama Indonesia (MUI), pemerintah, dan masyarakat dalam membangun generasi sehat, cerdas, kuat, produktif, ceria, dan membanggakan.
"Pernah ada penelitian sederhana di suatu pesantren, hasilnya ada 19 santri terkena anemia (kurang darah merah), sehingga pesantren ini kami harapkan dengan adanya MBG harus bisa menjadi lebih baik," paparnya.
Nyoto juga menyarankan, MUI dapat segera menyampaikan titik-titik pesantren atau madrasah mana yang akan dibangun SPPG.
"Prinsipnya, kami ingin komponen yang berhubungan dengan pesantren bisa berjalan bersama-sama," tuturnya.
Pekan Makan Bergizi Gratis dan Siswa Madrasah di Yayasan Al Jihad Shalahuddin Al Ayyubi akan diberikan selama satu pekan kepada 240 pelajar, sedangkan di pesantren diberikan kepada 460 santri.
Program tersebut bekerja sama dengan MUI, Badan Pangan Nasional, BSI, Pelindo, dan Rumah Zakat Indonesia.