11 Februari 2022
08:48 WIB
Penulis: Seruni Rara Jingga
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri pada Kamis (10/2).
Kedua menteri melakukan tukar pandangan mengenai kerja sama di kawasan Indo-Pasifik dan isu-isu lainnya. Termasuk juga, isu terkait diskriminasi perdagangan sawit.
Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan perhatiannya mengenai diskriminasi yang diberlakukan terhadap kelapa sawit Indonesia.
Retno berharap adanya keadilan dalam menjalankan perdagangan sawit.
"Indonesia harapkan fair treatment dalam menjalankan perdagangan," urai Retno dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/2).
Saat ini, Prancis memegang presiden Uni Eropa. Indonesia, lanjut Retno juga mengharapkan terjadi perkembangan signifikan dalam perundingan Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) selama presidensi Prancis.
Kedua menteri juga memiliki kesamaan pandangan mengenai pentingnya terciptanya perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan kawasan Indo-Pasifik.
Dalam kaitan ini, Retno menyampaikan kembali prinsip-prinsip ASEAN Outlook on the Indo-Pasific, termasuk masalah inklusifitas dan pentingnya kerja sama di empat bidang prioritas. Yakni kerja sama maritim, konektivitas, pencapaian SDGs dan perdagangan investasi.
Prinsip-prinsip ini akan dikemukakan kembali oleh Retno pada saat menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri mengenai Indo-Pasifik yang akan diadakan di Paris pada minggu ketiga bulan Februari 2022.
“Kerja sama konkrit inilah yang penting untuk terus dikedepankan," papar Retno.
Kerja sama konkrit ini, sambung Retno, juha akan menjadi modal awal pada saat kedua pihak melakukan Pertemuan 2+2 (Menlu-Menhan) di masa mendatang.
Mengenai kerja sama pertahanan, Retno menyampaikan pentingnya mengembangkan kerja sama jangka panjang yang memiliki nilai strategis. Seperti pengembangan bersama, produksi bersama alat-alat pertahanan, latihan bersama, alih teknologi dan investasi di bidang industri.