10 Februari 2025
16:00 WIB
Bencana Hidrometeorologi Masih Ancam Indonesia
Bencana hidrometeorologi harus diperhatikan karena memasuki
Penulis: Oktarina Paramitha Sandy
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi foto petir saat cuaca buruk. Shutterstock/Dark Moon Pictures.
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan, bencana hidrometeorologi basah masih akan mendominasi hingga beberapa hari ke depan di beberapa daerah.
“Laporan yang diterima BNPB, pada Senin (10/2), bencana seperti banjir, cuaca ekstrem, dan angin kencang diperkirakan terjadi di empat kabupaten dan kota dari empat provinsi, kemungkinan besar akan terus bertambah saat memasuki puncak musim hujan,” urai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima, Senin (10/2).
Muhari menjelaskan, peristiwa pertama terjadi di Kota Jakarta Barat, Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Banjir terjadi sejak Jumat (7/2), akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dengan durasi cukup lama.
Akibat banjir ini sedikitnya delapan kelurahan di Kecamatan Cengkareng, Grogol Petamburan, dan Kalideres terdampak. Meski demikian, banjir dilaporkan sudah surut Minggu (9/2) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Bencana banjir selanjutnya terjadi di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Banjir ini terjadi akibat intensitas hujan ringan hingga lebat disertai angin kencang di sebagian besar wilayah Kabupaten Kutai Barat, sebanyak tiga kampung di Kecamatan Siluq Ngurai tergenang banjir, yakni Kampung Tendiq, Bentas, dan Ponak.
Sedikitnya 122 KK atau 388 jiwa terdampak, selain lima bangunan pemerintahan dan tiga akses jalan warga. Banjir yang terjadi sejak sepekan lalu ini dilaporkan telah berangsur surut pada Minggu (9/2).
Selain banjir, cuaca ekstrem juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (8/2) dan Minggu (9/2). Peristiwa ini terjadi di 10 desa dan kelurahan dari enam kecamatan, yang meliputi Kecamatan Sekongkang, Poto Tano, Setuluk, Taliwang, Brang Ene, dan Brang Rea.
Tidak hanya di Sumbawa Barat, angin kencang juga terjadi di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Hasil pendataan yang dilakukan oleh BPBD setempat, angin kencang ini menyebabkan dua orang mengalami luka-luka, 12 unit rumah rusak ringan, dan 20 titik pohon tumbang yang akibatnya sejumlah akses jalan juga terdampak.
“Melihat rentetan peristiwa bencana hidrometeorologi basah yang masih terus terjadi, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk selalu bersiaga dan meningkatkan kewaspadaaan terhadap potensi bencana yang ada,” lanjut Muhari.