18 September 2023
09:34 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
KAPUAS HULU - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Nanga Badau memperketat pengawasan barang ilegal. Yakni, dengan patroli ke sejumlah pos perbatasan Indonesia dan Malaysia di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Keluar masuk barang ilegal cukup rawan terjadi di perbatasan, sehingga kami bekerja sama dengan Satgas Pamtas melakukan patroli secara rutin di sejumlah pos pengawasan," kata Kepala Bea Cukai Nanga Badau, Heri Purwanto dikutip dari Antara di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Senin (18/9).
Menurut Heri, pos pengawasan Bea Cukai Nanga Badau berada cukup jauh dari kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau. Sehingga, personel dalam patroli tersebut menggunakan kendaraan roda dua.
Meski hasil patroli bersama Satgas Pamtas TNI AD tak menemukan hasil, pengawasan di sejumlah titik rawan akan terus ditingkatkan. Berkolaborasi dengan semua pihak terkait untuk mengantisipasi penyeludupan barang-barang ilegal, baik dari Malaysia maupun dari Indonesia.
Selain patroli secara rutin, Bea Cukai Nanga Badau juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat. Muatannya, agar masyarakat segera memanfaatkan keberadaan PLBN Badau sebagai jalur resmi dalam beraktivitas keluar masuk barang secara legal, terutama untuk kegiatan ekspor.
Heri menjelaskan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-188/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Laksana Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, wilayah pengawasan Bea Cukai Nanga Badau terdiri atas Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sintang yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
"Kami ada pos pengawasan, yaitu Pos Merakai Panjang, Pos Nanga Bayan, dan Pos Jasa," kata dia.
Dia berharap patroli darat secara rutin di pos pengawasan. Tindak kejahatan berupa penyeludupan barang-barang ilegal dapat diatasi.
Oleh karena itu, Heri mengajak semua pihak berwenang dan lapisan masyarakat untuk bersama mengawasi jalur yang berpotensi sebagai tempat keluar masuk barang ilegal.
"Sinergisme semua pihak di perbatasan itu sangat penting baik dalam menjaga kedaulatan NKRI maupun mengawasi barang ilegal yang dapat merugikan negara," pungkasnya.