19 Desember 2024
17:32 WIB
BBPOM DKI Awasi Peredaran Parsel Dan Hamper Makanan Jelang Nataru
Masyarakat sebagai konsumen diminta memeriksa kemasan, label, izin edar dan masa kedaluwarsa produk sebelum membeli barang
Kepala BBPOM DKI Jakarta, Sofiyani Chandrawati saat ditemui di pasar swalayan kawasan Terogong, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024). ANTARA/Luthfia Miranda Putri
JAKARTA - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta mengawasi peredaran parsel dan hamper makanan, menjelang perayaan Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Karena menjelang hari raya ini penawaran dan permintaan (supply and demand) pasti akan tinggi untuk misalnya pembuatan parcel dan hamper," kata Kepala BBPOM DKI Jakarta Sofiyani Chandrawati ditemui di pasar swalayan kawasan Terogong Jakarta Selatan, Kamis (19/12).
Oleh karena itu, katanya, penting untuk memeriksa mutu dan keamanan makanan dalam kemasan, terutama kala permintaannya meningkat di pasaran. Dia menegaskan pihaknya berfokus pengawasan pada produk tanpa izin edar Badan POM seperti barang impor, rusak maupun kedaluwarsa terutama pada hari besar maupun akhir tahun.
"Misalnya kalau permintaannya tinggi, kita ada dugaan para pelaku usaha ini bisa saja memanfaatkan situasi sehingga barang-barang yang sebetulnya udah rusak ini dijual ke pasaran," jelasnya.
Nantinya jika ditemukan adanya produk tanpa izin edar, kedaluarsa atau kemasan rusak maka akan diturunkan dari etalase dan dimusnahkan di tempat. Adapun pengawasan pangan rutin ini sudah memasuki tahap ketiga yang dilakukan sejak November 2024 dan akan berlangsung hingga Januari 2025.
Kegiatan itu tidak hanya meliputi pengawasan produk minuman dan makanan terpapar zat berbahaya, kelayakan kemasan, izin edar serta kedaluwarsa, tetapi juga pemeriksaan terhadap alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) terkait timbangan.
Sebanyak 23 sarana distribusi termasuk bidang toko daring (marketplace) juga masuk dalam pengawasan oleh BBPOM DKI Jakarta. Hal tersebut untuk memastikan, tidak ditemukan produk pangan berbahaya akibat terpapar zat seperti formalin, rhodami dan boraks.
Dengan demikian, BBPOM DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dalam berbelanja makanan dan obat-obatan melalui metode 'cek klik'. Metode cek klik merupakan singkatan dari cek kemasan, label, izin edar dan kedaluarsa yang bisa dilakukan konsumen dalam menyaring produk.
Rawan Dimanfaatkan
Sofiani sebelumnya menuturkan, momentum peringatan hari besar keagamaan umumnya rawan dimanfaatkan sejumlah oknum untuk mengedarkan produk makanan tanpa izin, kedaluwarsa, dan produk rusak. Oleh karena itu, dia bersama jajarannya melakukan intensifikasi pengawasan produk makanan minuman di pasar swalayan dan pasar tradisional.
Dia mengatakan intensifikasi pengawasan juga menyasar distributor dan importir khusus terkait pangan olahan. Kegiatan pengawasan yang dilakukan tidak hanya meliputi pengawasan produk minuman dan makanan terpapar zat berbahaya, kelayakan kemasan, izin edar serta kedaluwarsa, tetapi juga pemeriksaan terhadap alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) terkait timbangan.
Dia pun mengingatkan masyarakat agar memeriksa kemasan, label, izin edar dan masa kedaluwarsa produk sebelum membeli barang.
Sementara itu, Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan pengawasan produk makanan minuman menjelang hari besar keagamaan Natal dan Tahun Baru ini juga akan dilaksanakan ke sejumlah lokasi lain. Namun, dia enggan mengungkap lokasi tersebut.