c

Selamat

Kamis, 9 Mei 2024

NASIONAL

12 Maret 2024

13:08 WIB

BBMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem Di Bali

Diperkirakan, hingga 15 Maret 2024, ketinggian gelombang laut di Laut Bali bisa mencapai 2,5 meter dengan kecepatan angin hingga 30 knot atau 55,5 kilometer per jam

Editor: Faisal Rachman

BBMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem Di Bali
BBMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem Di Bali
Wisatawan diterjang gelombang pasang saat beraktivitas di Pantai Kuta, Badung, Bali, Jumat (5/7/2019 ). Antara Foto/Nyoman Hendra Wibowo

DENPASAR - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem di wilayah Bali pada 13-15 Maret 2024.

"Masyarakat diminta tetap waspada dampak cuaca ekstrem seperti angin kencang, gelombang tinggi, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang," kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Selasa (12/3). 

BBMKG Denpasar menjelaskan kondisi itu disebabkan proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia, terdapat daerah pertemuan (konvergensi) di wilayah Bali sehingga mendukung pertumbuhan awan konvektif. Suhu muka laut di wilayah Bali umumnya berkisar 29-30 derajat Celcius dan massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 500 milibar atau 5.500 meter.

Berdasarkan analisis BBMKG III Denpasar, hingga 15 Maret 2024, ketinggian gelombang laut di Laut Bali diperkirakan hingga 2,5 meter dengan kecepatan angin bergerak dari barat-barat laut diperkirakan hingga 30 knot atau 55,5 kilometer per jam. Kategori kecepatan angin ekstrem sendiri dikatakan jika di atas 25 knot atau 46 kilometer per jam.

Gelombang laut hingga 2,5 meter dengan kecepatan angin mencapai 20 knot atau 37 kilometer per jam diperkirakan terjadi dierairan Selat Bali bagian utara. Seperti dikatahui, laut utara Bali yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Buleleng dan menjadi jalur pelayaran jarak jauh dari Surabaya menuju Indonesia Timur.

Selanjutnya ketinggian gelombang laut mencapai 2,5-4 meter diperkirakan terjadi di perairan Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, dan Selat Lombok bagian selatan  Kecepatan angin diperkirakan hingga kisaran mencapai 25 knot yang bergerak dari arah barat-barat laut.

Sementara itu, di perairan selatan Bali atau di Samudera Hindia ketinggian gelombang laut hingga 15 Maret diperkirakan mencapai hingga enam meter dengan kecepatan angin diperkirakan kisaran hingga 50 knot atau 92 kilometer per jam yang bertiup dari arah barat-barat laut.

Selat Bali merupakan jalur penyeberangan Bali-Jawa, sedangkan Selat Badung merupakan jalur penyeberangan dari daratan Bali atau Denpasar menuju Pulau Nusa Penida juga merupakan jalur pelayaran kapal dari Pelabuhan Benoa menuju Indonesia Timur. Sementara Selat Lombok merupakan jalur penyerangan Bali-Lombok, NTB.

BBMKG Denpasar menyampaikan bahwa kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kemudian operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Sedangkan untuk operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.


Seorang warga diterjang gelombang pasang air laut di kawasan Pantai Jimbaran, Badung, Bali, Kamis (2 8/5/2020). Antara Foto/Fikri Yusuf 

Cuaca Ekstrem di NTB
Selain Bali, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 11-16 Maret 2024.

"Waspada potensi cuaca ekstrem pada 11-16 Maret 2024 di wilayah NTB," kata Kepala Stasiun Meteorologi Zaenuddin Abdul Majid, Lombok, NTB, Satria Topan Primadi dalam keterangan tertulis di Mataram, Senin (11/3). 

BMKG sendiri memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan signifikansi dinamika atmosfer yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Kondisi atmosfer menunjukkan aktifnya beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu ke depan di antaranya aktifnya gelombang atmosfer Equatorial Rossby serta aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.

"Selain itu, terpantau sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung yang membentuk daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah NTB," tuturnya. 

Ia mengatakan, hal itu dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan potensi pertumbuhan awan-awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk NTB dalam beberapa hari ke depan.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 11-16 Maret 2024 di wilayah Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur.

"Selain itu, juga di wilayah Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Kota Bima, dan Dompu pada pagi hingga dini hari," tuturnya. 

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar