c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

12 Juli 2025

16:57 WIB

Banyak Siswa Sekolah Rakyat Kupang Kurang Berat Badan Dan Anemia

Hasil awal pemeriksaan kesehatan siswa Sekolah Rakyat di Kupang mendapati 20% anak berusia 12-14 tahun mengalami kurang berat badan dan sekitar 30% anak menderita anemia ringan sampai sedang

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Banyak Siswa Sekolah Rakyat Kupang Kurang Berat Badan Dan Anemia</p>
<p>Banyak Siswa Sekolah Rakyat Kupang Kurang Berat Badan Dan Anemia</p>

Sejumlah siswa sekolah rakyat melakukan gerakan badan saat mengikuti pemeriksaan kesehatan jasmani di Sentra Efata, Naibonat, Kabupaten Kupang, NTT, Sabtu (12/7/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/tom.


KUPANG - Hasil pemeriksaan yang dilakukan tenaga kesehatan terhadap siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menemukan sebagian siswa mengalami masalah kesehatan seperti kurang berat badan dan anemia.

"Dari hasil awal di atas 20% anak-anak berusia 12-14 tahun mengalami kurang berat badan dan sekitar 30% menderita anemia ringan sampai sedang,” kata Dokter Umum Puskesmas Naibonat, Chindy Tefa, di Kabupaten Kupang, seperti dilansir Antara, Sabtu (12/7).

Menurut dia, hasil itu ditemukan setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis yang berjumlah 10 orang yang mengecek kondisi fisik umum, darah, kesehatan gigi, mata, dan telinga para siswa.

Selain itu, tim medis dari Puskesmas Naibonat juga melakukan tes kebugaran dengan meminta siswa berlari keliling lapangan di Sekolah Rakyat yang sementara ini memanfaatkan fasilitas Sentra Efata Kementerian Sosial (Kemensos) di Kabupaten Kupang.

"Tes ini bertujuan melihat kemampuan fisik dan kebugaran anak," kata dia.

Untuk kesehatan mata dan telinga, menurut dia, hasil sementara menunjukkan kondisi mayoritas siswa tergolong baik, dengan persentase di atas 50% dari total 80 siswa yang menjalani pemeriksaan kesehatan itu.

Layanan pemeriksaan ini laksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang sebagai bentuk deteksi dini agar masalah kesehatan siswa dapat segera ditangani sebelum memulai kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran baru 2025/2026 14 Juli mendatang.

"Data hasil pemeriksaan masih kami olah, selanjutnya akan kami koordinasikan kembali dengan pihak sekolah untuk langkah penanganan selanjutnya," ujar dia.

Chindy memastikan bahwa anak-anak yang kondisinya membutuhkan perawatan lanjutan akan dirujuk ke puskesmas atau ditangani dokter spesialis. Hal ini sesuai komitmen pemerintah memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh siswa Sekolah Rakyat yang berasal dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah (Desil 1-4) di daerah itu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar