c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

14 Desember 2023

20:57 WIB

Banyak Siswa Perlu Peningkatan Kompetensi Literasi

Di jenjang SD, baru 61,53% siswa yang mencapai kompetensi literasi dan numerasi di atas standar minimum

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Nofanolo Zagoto

Banyak Siswa Perlu Peningkatan Kompetensi Literasi
Banyak Siswa Perlu Peningkatan Kompetensi Literasi
Foto ilustrasi siswa SD. Antara Foto/Yusuf Nugroho

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menilai masih banyak siswa Indonesia yang perlu peningkatan kompetensi literasi dan numerasi. 

Menurut data Rapor Pendidikan Indonesia 2023, baru 61,53% siswa jenjang SD, 59% siswa jenjang SMP, dan 49,26 siswa jenjang SMA yang mempunyai kompetensi literasi dan numerasi di atas standar minimum.

"(Kompetensi literasi) perlu ditingkatkan secara efektif melalui berbagai cara. Salah satunya membangun kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan,” ujar Plt. Direktur SMP Kemendikbudristek, I Nyoman Rudi Kurniawan, dalam gelar wicara di SMPN 17 Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, seperti dalam keterangan tertulis, Kamis (14/12).

Ia menjelaskan, saat ini kolaborasi antarpemangku kepentingan belum optimal. Peningkatan literasi juga tak bisa dilakukan oleh guru dan kepala sekolah saja. Namun, juga perlu gerakan masif dari pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat lainnya.

Asisten I Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Mataram, Lalu Martawang menyampaikan, penguatan literasi di daerah dibutuhkan sekali untuk mendorong pemulihan pembelajaran setelah pandemi Covid-19. Salah satu hal yang direncanakan pihaknya adalah membangun perpustakaan daerah di pintu masuk Kota Mataram atau di sekitar Tembolak Lingkar Selatan.

"Di samping itu, kita juga akan menerapkan pojok baca di setiap sekolah,” imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Kemendikbudristek secara simbolis menyerahkan buku fiksi dan ilmiah kepada SMPN 17 Kota Mataram. Ini merupakan bagian dari pendistribusian 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Khususnya, sekolah di daerah 3T dan sekolah yang perlu intervensi khusus.

Analis Kebijakan Direktorat SMP Kemendikbudristek, Suhartono Arham mengatakan, program ini diharapkan dapat merangsang minat baca siswa, khususnya di tingkat dasar.

"Guru juga harus menjadi contoh literasi di lingkungan sekolah agar peserta didik tidak malas membaca,” tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar