10 Juni 2023
14:15 WIB
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
JAKARTA - Direktur Eksekutif Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), I Made Leo Wiratma menilai, banyaknya selebritas menjadi calon legislatif menunjukkan buruknya dari kaderisasi partai politik (parpol).
Sebab, para parpol hanya memanfaatkan ketenaran para selebritas untuk menggaet suara. Bukan membina kader dari muda dan mengembangkan potensi politik yang dimiliki.
"Ini bukti kegagalan parpol dalam melakukan kaderisasi sehingga asal mencomot orang-orang populer untuk mendongkrak perolehan suara," ujar Made kepada Validnews, Sabtu (10/6) di Jakarta.
Ia menjelaskan, para selebritas yang dicalonkan untuk maju menjadi anggota legislatif sejatinya hanya digunakan sebagai alat oleh parpol untuk mendulang suara lebih banyak dan meraih kekuasaan.
Apalagi, menurut Made, tidak semua selebritas memiliki kemampuan yang mumpuni untuk menjadi seorang politisi. Buktinya, pada Pemilu 2019 dari 48 caleg selebriti hanya 13 atau 27% yang lolos.
"Itupun sebagian besar petahana, karena hanya tiga orang pendatang baru," ungkap Made.
Kendati demikian, Made mengakui memang ada beberapa selebriti yang sukses menjadi politisi seperti Dede Yusuf, Nurul Arifin ataupun M. Farhan. Namun, kinerja yang dilakukan tidak signifikan sebagai anggota DPR.
"Sejauh ini kinerja anggota DPR dari kalangan artis tidak jauh berbeda dengan anggota DPR lainnya," imbuh Made.
Di sisi lain, pemilihan selebriti sebagai calon legislatif juga merupakan simbiosis mutualisme untuk parpol dan pribadi selebritinya. Lantaran fenomena ini menjadi keuntungan tersendiri bagi keduanya.
Para selebriti yang tertarik menjadi anggota DPR biasanya didasari karena sudah tidak laku di dunia entertainment dan mau mencoba hal yang baru.
"Dan yang paling banyak adalah karena diajak oleh partai politik. Lagi-lagi ini bukti kaderisasi parpol itu gagal kan," tutur Made.
Di Pemilu 2024 nanti, diperkirakan ada sekitar 65 selebritas dari kalangan musisi sampai artis yang akan maju menjadi calon legislatif. Selebritas yang maju menjadi caleg tersebar di 10 parpol berbeda.