c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

13 Maret 2024

20:45 WIB

Banjir Dan Longsor Di Sumbar: 28 Orang Meninggal, 5 Hilang

BNPB memastikan tidak ada daerah yang terisolir akibat bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumbar

Penulis: Oktarina Paramitha Sandy

Editor: Nofanolo Zagoto

Banjir Dan Longsor Di Sumbar: 28 Orang Meninggal, 5 Hilang
Banjir Dan Longsor Di Sumbar: 28 Orang Meninggal, 5 Hilang
Banjir di Sumbar. Petugas BPBD Padang mengevakuasi warga lansia di Jalan DPR, Dadok Tunggul Hitam, Padang, Sumatera Barat, Jumat (8/3/2024). Antara Foto/Iggoy el Fitra

JAKARTA - Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian mengungkapkan, sebanyak 28 orang meninggal dunia dan 5 orang lainnya masih hilang akibat banjir dan longsor di Sumatera Barat (Sumbar).

“Baru pagi ini dilaporkan oleh Bupati Padang Pariaman ada 33 korban dari peristiwa banjir dan longsor yang terjadi di Sumatera Barat, 28 orang meninggal dan 5 orang lainnya masih hilang hingga saat ini,” kata Rustian usai rapat bersama di Kemenko PMK, Rabu (13/3). 

Rustian juga memastikan tidak ada daerah yang terisolir akibat bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumbar. Saat ini, bantuan juga sudah tersalurkan ke masyarakat yang terdampak, dan sejumlah masyarakat yang sempat terisolir berhasil dievakuasi.

“Saat Rakornas BNPB bersama pemerintah daerah Sumbar, kami meminta agar bantuan bisa segera disalurkan dan masyarakat yang terjebak di rumah bisa segera dievakuasi ke posko-posko bencana terdekat,” kata Rustian. 

Dia menambahkan, saat ini akses ke 15 wilayah kabupaten/kota yang terdampak bencana banjir dan longsor telah terbuka. Jadi, bantuan dari pemerintah bisa lebih mudah untuk tersalurkan.

Untuk wilayah-wilayah yang masih kesulitan akses untuk menyalurkan bantuan, pihaknya akan melakukan observasi terlebih dahulu melalui udara untuk memastikan apakah pemberian bantuan melalui udara akan memungkinkan.

Pihaknya akan bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk mempermudah penyaluran bantuan dan penanganan bencana ke masyarakat. Penanganan bencana akan sangat sulit dilakukan kalau hanya dilakukan oleh BPBD dan pemerintah daerah.

“Seandainya itu perlu dengan akses udara pun nanti kita koordinasi dengan pemerintah daerah, sehingga bisa terjangkau semua dengan penanganan-penanganan yang ada,” kata Rustian.

Berdasarkan data BNPB, banjir bandang yang terjadi di Sumbar menyebabkan 1.609 unit rumah rusak ringan dan sedang, 40 unit rumah rusak berat, 24.000 unit rumah terendam, 3 unit rumah hanyut. Kemudian, 54 fasilitas umum terdampak, 21 jembatan terendam, dan 1 jembatan rusak berat. Akibatnya, lebih dari 86.000 orang atau 28.925 kepala keluarga terdampak bencana tersebut. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar