c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

NASIONAL

20 September 2021

13:47 WIB

Bakamla Pastikan Situasi Laut Natuna Utara Aman

Bakamla silakan nelayan melaut

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Leo Wisnu Susapto

Bakamla Pastikan Situasi Laut Natuna Utara Aman
Bakamla Pastikan Situasi Laut Natuna Utara Aman
Ilustrasi Laut China Selatan. Ist

JAKARTA – Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksdya TNI Aan Kurnia mengungkapkan, Laut Natuna Utara saat ini dalam keadaan kondusif. Ia menyatakan, para nelayan juga sudah bisa beraktivitas dengan aman.

"Saya tegaskan Laut Natuna Utara sekarang sudah aman terkendali. Teman-teman nelayan silakan berkegiatan lagi, kami jamin aman, kami juga siap mengamankan," ujar Aan dalam rapat bersama Komisi I DPR, Senin (20/9) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Sebelumnya, ribuan kapal asing terpantau sering kali memasuki wilayah Laut Natuna Utara yang berbatasan dengan Laut China Selatan. Kapal-kapal berbendera China dan Vietnam nyaris tiap hari memanfaatkan Laut Natuna untuk mencari ikan.

Aan menerangkan, saat ini Bakamla tengah menyusun beberapa strategi untuk menghentikan aktivitas kapal asing di Laut Natuna. Selain diplomasi, ia menyebutkan akan membentuk Nelayan Nasional Indonesia untuk mendorong kehadiran pelaku ekonomi sekaligus mendukung kegiatan monitoring di wilayah penangkapan ikan Laut Natuna.

"Kita harus ikut memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Natuna, tidak hanya klaim saja, ikannya harus dimanfaatkan, sejauh ini hanya nelayan pesisir yang hadir. Harusnya dimanfaatkan secara profesional," papar Aan.

Ia menambahkan, untuk menyelesaikan persoalan yang ada memang diperlukan koordinasi berbagai pihak. Dari mulai TNI AL, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Bakamla dan nelayan sebagai ujung tombaknya.

Meski demikian, Aan memastikan dalam penegakan hukum tidak mengenal kompromi demi menjaga kredibilitas aparat. Jika ada yang melanggar dan menyalahi aturan, akan tetap ditindak.

"Sesuai dengan politik bebas aktif kita jadi istilahnya sekarang ini kadang ngerem kadang ngegas lah, melihat situasi yang ada," tutur Aan.

Lebih lanjut, Aan menyampaikan Bakamla mengajukan beberapa poin untuk memperkuat kelembagaan dan untuk mendukung menjalankan operasi strategi yang ada. Misalnya pemenuhan kebutuhan anggaran prioritas Bakamla tahun 2022 sebesar Rp1,567 triliun.

Kemudian, permohonan dukungan rencana aksi Bakamla untuk menghadirkan tiga lapis koordinasi (TNI AL, KKP, Bakamla) dan rekomendasi pendekatan untuk menghadapi dinamika keamanan lait di Indonesia, khususnya di Laut China Selatan dan Laut Natuna.

"Serta kami meminta dukungan agar RUU Keamanan Laut bisa dimasukkan ke daftar Prolegnas Prioritas tahun 2022 dalam rangka penguatan hukum di wilayah rawan prioritas," tandas Aan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER