29 Desember 2022
15:52 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Badan Keamanan Laut (Bakamla) bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas meluncurkan Indeks Keamanan Laut (IKL) nasional.
"Untuk tahap awal, IKL Indonesia ada di posiai 53 poin, masih dalam kategori cukup dari seluruh kementerian/lembaga," kata Kepala Bakamla, Laksamana Madya TNI Aan Kurnia, di Jakarta, Kamis (29/12) seperti dikutip dari Antara.
Dia menyatakan itu seusai memimpin upacara HUT ke-17 Bakamla.
Ia menjelaskan, IKL merupakan ukuran kondisi keamanan dan keselamatan laut di Indonesia, dan ukurannya antara angka 0-100.
Tujuannya adalah mengetahui kondisi nyata keamanan yang melandasi penyusunan kebijakan nasional keamanan laut, rencana pembangunan nasional. Serta pemantauan capaian dan kinerja lembaga berdasarkan dimensi dan sub dimensi yang ditetapkan.
Kata dia, dalam pembuatan IKL, Bakamla bekerja sama dengan semua universitas negeri di Indonesia. Dia berharap produk itu dapat digunakan kementerian dan lembaga di Indonesia.
"Sebelumnya, Indonesia menggunakan produk negara luar, tapi saat ini sudah memiliki indeks keamanan laut sendiri," lanjut dia.
Dia mengungkapkan penyusunan IKL pertama itu membutuhkan waktu hampir setahun. Sehingga ke depan, masih perlu penyempurnaan lagi.
Penyusunan IKL itu telah mengacu kepada RPJMN 2020-2024 yang merupakan salah satu lima kebijakan prioritas bidang stabilitas keamanan nasional.
IKL diukur dari enam dimensi yaitu kapasitas patroli, kapasitas pemantauan, pengendalian kejahatan, pengendalian pelanggaran hukum, pengendalian pencemaran dan pengendalian keselamatan di laut.