24 Juli 2025
14:59 WIB
ASN Jakarta Main Judol Tak Akan Dapat Promosi Jabatan
PPATK mengungkapkan sebanyak 600 ribu warga Jakarta terlibat dalam permainan judi online, dengan nilai transaksi mencapai Rp3 triliun pada tahun 2024
Editor: Nofanolo Zagoto
Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Kamis (24/7/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.
JAKARTA - Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan aparatur sipil negara (ASN) yang masih mengulangi bermain judi daring (online/judol) setelah menjalani pembinaan tidak akan diberi promosi jabatan.
“Salah satu sanksi yang akan diberikan adalah tidak akan pernah kita promosikan,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (24/7).
Pramono memastikan telah meminta jajaran untuk memberikan tindakan tegas kepada pelaku judol.
Dia juga meminta kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) agar melakukan pembinaan kepada pelaku judol, terutama apabila pelakunya ASN di lingkup Pemerintah Provinsi Jakarta.
“Kalau mereka terlibat dalam judol, tentunya saya minta untuk dilakukan pembinaan. Kalau memang masih bisa diperbaiki, ya diperbaiki. Kalau nggak, ya sudah, pasti akan dikenakan sanksi,” kata Pramono.
Sebelumnya, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkap bahwa 600 ribu warga Jakarta turut terlibat dalam permainan judol.
Ivan menyebut transaksinya mencapai Rp3 triliun pada 2024.
"Di Jakarta saja 600 ribu pemain judol dan angkanya itu untuk deposit saja lebih dari Rp3 triliun dalam satu tahun. Transaksinya 17,5 juta kali transaksi. Bisa dibayangkan berapa besar perhatian dan sumber daya yang harus kita kerahkan untuk memberantas ini," kata Ivan.