c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

11 Juli 2025

15:59 WIB

Asesmen Literasi dan Numerasi Bukan Penentu Kelulusan

MPLS Ramah melaksanakan asesmen literasi dan numerasi selama 60 menit.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Asesmen Literasi dan Numerasi Bukan Penentu Kelulusan</p>
<p>Asesmen Literasi dan Numerasi Bukan Penentu Kelulusan</p>

Pelaksanaan MPLS 2024 di SMPN1 Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah. smpn1jogonalan.sch.id.

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan, asesmen literasi dan numerasi dalam Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah tahun ajaran 2025/2026, bukan alat penentu kelulusan para murid.

Ia menegaskan hasil asesmen tersebut tidak memberikan pernyataan status lulus atau tidak lulus kepada para murid baru sehingga tidak akan memengaruhi kelulusan mereka pada jenjang berikutnya.

“Asesmen literasi-numerasi jangan dimaknai sebagai tes ya, asesmen ini lebih kepada semacam preliminary (pendahuluan) saja untuk mengetahui kemampuan membaca (dan) menulis mereka itu setingkat apa," kata Mendikdasmen Mu'ti usai acara Peluncuran MPLS Ramah bersama Penerima Beasiswa ADEM di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Jumat (11/7) dikutip dari Antara.

Sebaliknya, hasil asesmen tersebut akan digunakan para guru untuk memetakan kemampuan membaca dan berhitung siswa di tahap awal pendidikan pada jenjang yang baru.

Baca juga: OSIS Boleh Terlibat Dalam MPLS   

Hasil asesmen ini, lanjut Menteri Mu’ti, akan menjadi masukan bagi guru untuk mengorganisasi metode pembelajaran agar materi yang diberikan sesuai dengan tingkat kemampuan sekaligus memastikan para siswa tidak ada yang tertinggal.

"(Hasil asesmen) itu menjadi input bagi guru untuk nanti mengorganisasi pembelajaran, yang kurang mungkin perlu nanti ada semacam bridging (persiapan lebih) untuk mereka siap supaya nanti tidak tertinggal," imbuh Mu’ti.

Mendikdasmen melanjutkan, kehadiran asesmen literasi dan numerasi itu berangkat dari temuan langsung serta video yang beredar terkait ada beberapa siswa SMP-SMA yang belum dapat membaca atau berhitung sehingga tidak jarang menjadi kendala pula bagi guru.

"Ada kritikan yang seringkali kita dengar, kita juga terima videonya, misalnya SMP belum bisa baca, SMA belum bisa berhitung yang itu kadang-kadang memang menjadi kesulitan tersendiri bagi guru ketika memulai mengajar," lanjut dia.

Sebagai informasi, asesmen literasi membaca dan numerasi akan dilakukan selama 60 menit sebagai bagian dari rangkaian kegiatan MPLS Ramah pada jenjang pendidikan SMP dan SMA.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar