c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

05 Desember 2023

19:09 WIB

Asesmen Kompetensi Madrasah Jadi Dasar Perbaikan Mutu Pembelajaran

Kompetensi peserta didik madrasah dinilai dalam empat kategori, yaitu literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Nofanolo Zagoto

Asesmen Kompetensi Madrasah Jadi Dasar Perbaikan Mutu Pembelajaran
Asesmen Kompetensi Madrasah Jadi Dasar Perbaikan Mutu Pembelajaran
Seorang guru menyampaikan materi pejalaran kepada siswa di Madrasah Diniyah Awaliyah Muhajirin, Lebak, Banten, beberapa waktu lalu. Antara Foto/Muhammad Bagus Khoirunas

JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mengadakan Diseminasi Hasil Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) 2023 hingga Kamis (7/12) mendatang. AKMI merupakan penilaian kompetensi peserta didik dalam empat hal, yaitu literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya.

"Asesmen diagnostik ini memiliki tujuan untuk menghasilkan informasi akurat, menjadi dasar perbaikan mutu pembelajaran dan hasil peserta didik," ujar Plt. Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, M. Sidik Sisdiyanto, melalui keterangan tertulis, Selasa (5/12).

Dia menjelaskan, hasil AKMI perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh guru. Rencana pengembangan pembelajaran ke depan pun harus menggunakan data yang benar dan operasional, sehingga perbaikan sistem pembelajaran dapat tercapai.

Sebelumnya, melengkapi perilisan hasil AKMI bulan lalu, madrasah-madrasah telah diminta untuk membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) sebagai rencana peningkatan pembelajaran. Mereka juga didampingi instruktur untuk membaca hasil AKMI.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Rhamdani menambahkan, rencana peningkatan kualitas pendidikan harus realistis dan bisa dijalankan. Sarannya, rencana itu dievaluasi sejak awal sebelum dilaksanakan, guna memastikan intervensi yang dilakukan relevan dengan peningkatan kualitas pendidikan. 

Dia juga menilai, AKMI unik karena mengukur kompetensi peserta didik dalam aspek literasi sosial budaya.

"Kami berharap alumni dari madrasah memiliki distingsi berdasarkan pendekatan perilaku dengan karakteristik akhlakul karimah," ujar pria yang akrab disapa Dhani ini.

Tahun ini, AKMI diikuti oleh 342.987 siswa dari 11.318 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di seluruh Indonesia. Pelaksanaannya berlangsung pada 2-14 Oktober lalu.

Dalam AKMI, kemampuan peserta didik dikategorikan ke dalam lima tingkat, yaitu perlu pendampingan, dasar, cakap, terampil, dan perlu ruang kreasi. Setiap tingkat mempunyai strategi tersendiri untuk meningkatkan kemampuan peserta didik.

AKMI merupakan bagian dari program Realizing Education's Promise Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR), sebuah program reformasi madrasah, kerja sama antara Kemenag dengan Bank Dunia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar