c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

02 Januari 2024

13:25 WIB

Asal-usul Tahun Kabisat

2024 sebagai tahun kabisat, yang sistemnya lahir di Mesir dan dibawa Kaisar Romawi, Julius Caesar hingga digunakan saat ini.

Editor: Leo Wisnu Susapto

Asal-usul Tahun Kabisat
Asal-usul Tahun Kabisat
Kalender bulan Februari 2024 yang berdurasi 29 hari. Kemenag.

JAKARTA – Pengajar di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menguraikan tentang tahun kabisat. Tahun 2024 merupakan tahun kabisat karena bilangan tahun ini dapat dibagi habis dengan angka empat. 

“Kata kabisat berasal dari bahasa Arab, al-kabis yang berarti mengisi, memasukkan, dan menambahkan,” urai M Ishom el Saha, dosen UIN Banten seperti dikutip dari laman Kemenag.

Dia menguraikan, dalam kitab Lisanul Arab lafal al-kabis disamaartikan dengan lafal thamm yang berarti mengisi lubang dengan debu. Begitu pula dalam kitab Al-mu'jam al-muhith," lafal al-kabis dimaknai dengan menimbun sungai dan sumur dengan tanah.

Ishom menguraikan, tahun kabisat adalah tahun yang di dalamnya terjadi penambahan waktu satu hari. Yaitu pada bulan Februari yang biasanya jumlah tanggalnya 28 hari, ditambah satu menjadi 29 hari.

Pada tahun kabisat pula, orang yang lahir pada 29 Februari memiliki kesempatan merayakan ulang tahunnya hanya dalam waktu empat tahun sekali. Sementara di luar tahun kabisat mereka “tak dapat” merayakan ulang tahunnya. Sebab, bulan Februari bilangan tanggalnya hanya 28 hari.

Penambahan tanggal satu hari dalam waktu empat tahun adalah lahir dari peradaban Fir’auniyah, yakni Mesir Kuno.

Masyarakat Arab sendiri bukan klan Mesir Kuno. Mereka memiliki sistem kalender tersendiri, mengikuti kalender Lunar. Dalam sistem kalender Lunar juga ada penambahan waktu, bahkan lebih banyak lagi, yakni 11 hari atau disebut bulan "an-nasi" di dalam QS At-Taubah: 37.

Disebutkan dalam kitab Lisanul Arab, orang-orang Arab dari negeri Syam (Syria) yang menyebut tahun kabisat. Sebutan itu menggunakan bahasa Arab, tepatnya pada saat mereka tunduk dalam kekuasaan Romawi.

Tahun kabisat lahir di Mesir. Para Fir'aun adalah orang pertama yang menggunakan kalender matahari dan hari kabisat. Walaupun demikian, tahun kabisat begitu populer berkat dikenalkan orang Arab Syiria dan berhasil dibesarkan oleh Raja Romawi, Paus Gregor Julius Caesar. 

Dia yang membawa kalender ini dari Mesir pada tahun 45 sebelum masehi. Dia menambahkan satu tanggal di bulan Februari yang mana di masa kekuasaannya Februari merupakan bulan terakhir. Lalu, Maret adalah awal tahun. 

Hal ini mengacu arti dari nama bulan yang berakhiran "ber" mulai dari September-Desember yang berarti bulan ke-7 - bulan ke-10.

Penambahan satu tanggal di akhir bulan Februari dihitung berdasarkan perputaran bumi dalam orbitnya mengelilingi matahari. Sehingga, dalam setahun menempuh jarak 940 juta km. Bumi sendiri berputar dengan kecepatan 107.000 km per jam, atau butuh waktu 365 hari, enam jam dan beberapa menit untuk menempuh jarak tersebut.

Dikarenakan ada selisih waktu maka sisa waktu itu perlu digenapkan. Selisih waktu itu kemudian diakumulasikan menjadi 0,24 jam atau satu hari setiap empat tahun sekali yang disebut “tahun kabisat” dan jumlah harinya adalah 366 hari.

Demikianlah asal-usul tahun kabisat. Lahir di Mesir, dibesarkan di Romawi, dan dikenalkan oleh orang Arab. Kolaborasi ini tentu jadi pembelajaran terbaik buat umat manusia di dunia, tanpa pandang bulu dari mana asalnya maupun agamanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar