05 Oktober 2022
19:09 WIB
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
JAKARTA - Salah seorang Aremania dan saksi tragedi Kanjuruhan, U (nama disamarkan), menyebut sempat menerima laporan ada Aremania korban tragedi Kanjuruhan yang dimintai biaya saat melakukan pengobatan di rumah sakit (RS).
Padahal sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa segala proses perawatan dan pengobatan korban tragedi Kanjuruhan dibiayai oleh negara dan gratis.
"Ada beberapa kawan yang masuk RS rujukan itu ditarik biaya, dimintai sekian ratus ribu," ujar U dalam konferensi pers Yayasan LBH Indonesia, Rabu (5/10).
Ia kemudian langsung mengadukan hal tersebut ke Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Beruntung Muhadjir bertindak cepat dan biaya yang sudah dibayarkan telah dikembalikan.
"Saya berikan bukti pembayarannya ke Pak Muhadjir kemjdian sekarang sudah dikembalikan," imbuh dia.
Di sisi lain, soal kabar penculikan dan intimidasi yang diterima oleh Aremania U mengatakan sampai saat belum ada laporan resmi. Menurutnya informasi tersebut hanya kabar burung.
Ia memastikan jika ada laporan resmi akan menindaklanjuti kabar tersebut dengan bantuan Lebaga Bantuan Hukum (LBH) Malang. U juga mengaku setiap malam setelah tragedi Kanjuruhan Aremania selalu melakukan rapat koordinasi.
"Kami seluruh korwil selalu rapat koordinasi setiap malam kumpul. Tapi belum ada laporan resmi ke saya soal penculikan dan intimidasi," beber U.
Dia berharap Aremania tidak menjadi korban intimidasi dan penculikan. Sebab setelah kejadian Kanjuruhan, seluruh Aremania sedang berduka dan memiliki trauma mendalam.
"Ini sudah ada korban meninggal 131 orang, kita sudah jadi korban kok masih diintimidasi," ucap U.
Sementara itu, Koordinator LBH Surabaya Pos Malang, Daniel Siagian menyebut verifikasi jumlah korban masih terus dilakukan. Data korban yang sudah ada akan dicocokkan dengan data lintas instansi, karena ada beberapa korban yang tanpa identitas atau identitasnya kabur.
Ia menyampaikan, posko bantuan hukum, sejak Minggu sampai Rabu ini terus bekerja maksimal dan intensif serta melakukan penyisiran terhadap korban-korban Kanjuruhan.
"Tapi belum bisa menyebutkan berapa korban, kami sudah melakukan berbagai upaya dan akan terus kami lakukan," tutur Daniel.
Diketahui telah terjadi kerusuhan setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10) malam. Jumlah korban saat ini mencapai 131 orang meninggal dan 467 orang luka-luka.