c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

NASIONAL

23 Oktober 2021

08:28 WIB

Aplikasi Rekam Medis Ditarget Tersedia Tahun Depan

Tenaga kesehatan diupayakan memiliki pengetahuan digital

Editor: Nofanolo Zagoto

Aplikasi Rekam Medis Ditarget Tersedia Tahun Depan
Aplikasi Rekam Medis Ditarget Tersedia Tahun Depan
Tenaga kesehatan berbincang dengan warga yang akan menjalani operasi katarak di Pontianak, Kamis (21/10/2021). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

JAKARTA – Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, Setiaji, menargetkan aplikasi rekam medis atau health record akan tersedia di Indonesia pada tahun depan.

“Insya Allah tahun depan dengan kolaborasi diharapkan (Indonesia) punya aplikasi health record, sehingga rekam medis tidak hanya dimiliki fasilitas kesehatan tetapi juga masing-masing individu,” kata dia dalam sebuah diskusi daring, Jumat (22/10), sebagaimana dilansir Antara.

Dengan hadirnya aplikasi rekam medis ini, pencatatan data kesehatan orang-orang di Indonesia sejak dalam kandungan hingga masa kritis tak lagi terpisah-pisah di fasilitas kesehatan seperti saat ini.

Sebenarnya saat ini sudah berkembang berbagai alat kesehatan digital dalam bentuk yang bisa dipakai di tubuh, semisal perekam detak jantung hingga jam pencatat saturasi oksigen. Alat-alat ini, menurut Setiaji, dapat dimanfaatkan dalam upaya pencegahan penyakit.

Aplikasi rekam medis sendiri menjadi bagian dari program prioritas terkait digitalisasi kesehatan yang disusun Kementerian Kesehatan melalui pembentukan Digital Transformation Office. Program ini mencakup 9 aktivitas yang terbagi dalam 3 bagian besar, yakni integrasi dan pengembangan data kesehatan dengan aplikasi rekam medis termasuk di dalamnya.

“Di sisi lain, dengan data kita bisa melakukan berbagai macam riset, mengembangkan teknologi kesehatan yang ada di Indonesia,” tutur Setiaji.

Kedua, integrasi dan pengembangan aplikasi pelayanan kesehatan, yakni bagaimana menghadirkan layanan aplikasi yang memudahkan penggunanya misalnya mendapatkan layanan kesehatan.

Di sini, peningkatan sumber daya manusia (SDM) informatika kesehatan juga diperlukan. Setiaji mengatakan, tenaga kesehatan diupayakan memiliki pengetahuan digital. Dengan begitu, para nakes ini bisa terbantu melalui hadirnya teknologi termasuk dalam memperluas jangkauannya terhadap layanan kesehatan.

“Diharapkan dengan teknologi, dokter bisa meng-upgrade skill dan juga memperluas jangkauannya terhadap layanan kesehatan. Kapasitas kesehatan kita dari sisi SDM dan infrastruktur masih terbatas,” kata Setiaji.

Bagian terakhir dari prioritas digitalisasi kesehatan Indonesia, yakni mengembangkan ekosistem teknologi kesehatan. Di sini, diupayakan agar ekosistem digital diperluas kegunaanya sehingga tidak semata menjadi milik masyarakat perkotaan, tetapi juga perdesaan. Menurut Setiaji, ini menjadi bagian pekerjaan rumah yang harus dijalankan.

Termasuk dalam bagian ini yakni pengembangan bioteknologi dan implementasi regularoty sandbox dan inkubasi pengembangan teknologi kesehatan 4.0 sehingga inovasi kesehatan yang berkembang bisa terfasilitasi.

“Bisa kami fasilitasi, kita berikan semacam lisensi sehingga masyarakat bisa tenang dapatkan layanan termasuk dokter memberikan layanan,” demikian katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar