21 Mei 2021
12:32 WIB
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi I DPR dari F-PKS, Abdul Kharis Almasyhari, meminta pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tetap mengawasi dan mengawal melalui PBB terkait gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang berlaku mulai Jumat (21/5) pukul 02.00 waktu setempat.
“Karena, gencatan senjata tidak menghapus kejahatan Israel di Gaza dan Masjid Al-Aqsa, Palestina, saya meminta Kemenlu untuk terus mengawal gencatan senjata ini melalui upaya internasional di PBB dan OKI," kata Kharis dalam keterangan tertulis, Jumat (21/5).
Menurut Kharis, segala tindakan kejahatan Israel kepada warga Palestina tidak dibenarkan sama sekali, termasuk tindakan bom udara kepada Gaza yang terus menerus dilakukan dalam dua pekan. Serangan itu menewaskan setidaknya 232 warga Palestina termasuk perempuan dan anak-anak.
Selain itu, ribuan warga luka-luka dan ratusan bangunan serta infrastruktur di Gaza lumpuh. Kharis menilai, ini merupakan upaya sistematis yang dilakukan Israel untuk terus menggusur rumah warga Palestina di Tepi Barat.
Ia meyakini, kejahatan Israel terhadap warga Palestina tidak akan usai jika Palestina belum mendapatkan kemerdekaannya. Maka, ia terus mendesak pemerintah Indonesia melalui Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terus mengupayakan kemerdekaan Palestina.
”Palestina adalah satu-satunya negara di dunia modern yang masih diduduki oleh kekuatan kolonial. Semua penderitaan Palestina disebabkan oleh Israel sebagai kekuatan yang menjajah," papar dia.
Kharis menyarankan, agar Kemenlu terus berupaya maksimal di masa gencatan senjata ini untuk mendorong negara OKI bersatu dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Lantaran, tanpa persatuan negara OKI, tidak akan mampu menjadi penggerak untuk mendukung Palestina.
“Karena itu dalam gencatan senjata ini Indonesia harus terus mendesak OKI untuk bekerja keras fokus membantu perjuangan Palestina untuk merdeka, antara lain lewat perundingan multilateral demi mewujudkan solusi dua negara," jelas Anggota DPR asal Solo ini.
Di sisi lain, Kharis juga meminta agar pemerintah Indonesia segera mengirimkan bantuan ke Gaza, Palestina, baik yang digalang pemerintah maupun masyarakat agar bisa masuk ke Gaza dan Masjid Al-Aqsa. Hal ini untuk meringankan beban penderitaan rakyat Palestina.
“Perlu langkah serius dan sistematis agar bantuan bisa segera masuk ke Gaza dan Masjidil Aqsa sehingga segala daya upaya kita untuk menolong rakyat Palestina dapat tersalurkan,” tandas Kharis.