17 Januari 2025
18:16 WIB
Anggota DPR Usul KAI Perluas Jalur KRL Sampai Purwakarta
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tenaga kerja di industri besar dan sedang di Kabupaten Karawang mencapai 157.845 orang, sementara di Purwakarta sebanyak 63.835 orang
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
Sejumlah warga bersiap memasuki gerbong KRL Commuterline di Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu (11/9/2 024). Antara Foto/Reno Esnir
JAKARTA - Anggota Komisi XII DPR RI, Jalal Abdul Nasir, mengusulkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memperluas jalur Commuter Line (KRL) hingga ke wilayah Karawang dan Purwakarta. Saat ini, jalur KRL hanya sampai Bekasi dan Cikarang.
Menurut Jalal, langkah ini sangat penting mengingat Karawang dan Purwakarta merupakan salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia dengan jumlah tenaga kerja yang sangat signifikan.
“Dengan tingginya aktivitas industri di Karawang dan Purwakarta, kebutuhan akan akses transportasi yang cepat, nyaman, dan efisien sangatlah mendesak," ujar Jalal dalam keterangannya, Jumat (17/1) di Jakarta.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tenaga kerja di industri besar dan sedang di Kabupaten Karawang mencapai 157.845 orang, sementara di Purwakarta sebanyak 63.835 orang.
Selain itu, Kabupaten Karawang sendiri menjadi rumah bagi 787 pabrik swasta, 269 pabrik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), 638 pabrik Penanaman Modal Asing (PMA), dan 58 pabrik joint venture.
"Angka ini menunjukkan tingginya aktivitas ekonomi dan mobilitas pekerja di kawasan tersebut," beber Politikus PKS ini.
Jalal juga menegaskan pentingnya keterlibatan kementerian terkait, seperti Kementerian Perhubungan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dalam mendukung infrastruktur transportasi di wilayah tersebut.
Kementerian Perhubungan, kata Jalal, memiliki peran strategis untuk memastikan pengembangan jalur transportasi publik berjalan sesuai kebutuhan masyarakat dan pekerja.
"Sementara BKPM dapat mendorong para investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan sarana transportasi yang menunjang kawasan industri," jelasnya.
Ia menambahkan perluasan jalur Commuter Line ini juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan yang setiap pagi kerap terjadi di Tol Cikampek.
Pasalnya, kemacetan di Tol Cikampek tidak hanya merugikan pekerja industri yang memerlukan akses cepat menuju tempat kerja, tetapi juga berdampak pada aktivitas logistik yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Dengan adanya akses Commuter Line hingga Karawang dan Purwakarta, mobilitas masyarakat di kawasan ini dapat lebih terjamin. Dampak positifnya pun bisa dirasakan semua pihak, termasuk pengguna Tol Cikampek secara umum.
"Kehadiran transportasi massal seperti Commuter Line diharapkan dapat mengurai kemacetan, mengurangi polusi udara, serta memberikan pilihan transportasi yang lebih ekonomis bagi masyarakat dan pekerja industri," papar dia.
Jalal juga mendorong pemerintah pusat, pemerintah daerah dan KAI untuk bersinergi dalam merealisasikan rencana ini. Dengan dukungan dari kementerian terkait, diharapkan solusi transportasi di kawasan industri Karawang dan Purwakarta dapat segera diwujudkan.
"Saya optimistis masyarakat dan pekerja di Karawang serta Purwakarta akan segera menikmati sistem transportasi publik yang lebih baik, mendukung aktivitas ekonomi, dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan kawasan industri," tandas Jalal.