04 September 2024
20:01 WIB
Anggota DPR Nilai Running Text Azan Magrib Saat Misa Akbar Untuk Jaga Toleransi
Pemberitahuan salat magrib di televisi melalui running text diyakini tidak akan mengurangi pemberitahuan kepada umat muslim soal waktu ibadah, lantaran azan magrib tetap berkumandang di masjid-masjid
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
Paus Fransiskus (tengah) turun dari pesawat setibanya dari Vatikan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9/2024). Antara Foto/Muhammad Iqbal
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily menilai imbauan tayangan azan magrib diganti running text saat misa akbar, Kamis (5/9), tidak perlu diperdebatkan. Hal ini perlu dilihat sebagai bentuk penghormatan terhadap kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.
"Saya kira jika ada keinginan seperti itu, saya rasa tidak perlu diperdebatkan, justru ini penghormatan," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/9).
Menurut Ace, semua pihak mesti ikut menghormati pelaksanaan misa akbar tersebut, yang kebetulan waktunya berbarengan dengan kumandang azan.
Pemberitahuan salat magrib di televisi melalui running text kata dia juga tidak akan mengurangi pemberitahuan kepada umat muslim soal waktu ibadah. Sebab, azan magrib tetap berkumandang di masjid-masjid.
"Azan saya kira tetap harus berkumandang langsung di masjid-masjid. Jadi tidak akan mengubah apapun," imbuh Politikus Partai Golkar ini.
Ace menilai imbauan dari Kementerian Agama melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait tayangan televisi ini untuk memupuk toleransi. Maka dari itu, tidak perlu ada yang berpikir terlalu jauh akan menyebabkan perpecahan.
"Jadi saya kira imbauan Menkominfo untuk pelaksanaan misa akbar itu harus kita pahami untuk menjaga toleransi," tutur Ace.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo mengeluarkan surat imbauan kepada lembaga penyiaran untuk mengganti tayangan azan magrib dengan teks berjalan atau running text.
Lantaran tayangan azan magrib bertepatan dengan ibadah misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno (GBK), pada Kamis (5/9).
Imbauan itu juga berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, bernomor B-86/DJ.V/BA.03/09/2024.