c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

31 Oktober 2023

12:05 WIB

Anggota DPR Kenakan Syal Bendera Palestina

Syal bendera Palestina sebagai bentuk dukungan untuk mencapai Palestina.

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Leo Wisnu Susapto

Anggota DPR Kenakan Syal Bendera Palestina
Anggota DPR Kenakan Syal Bendera Palestina
Ilustrasi bendera Palestina pada aksi di depan kantor perwakilan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) di Jakarta, Jumat (20/10/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni.

JAKARTA – Anggota DPR pada Rapat Paripurna DPR masa persidangan II tahun sidang 2023-2034, banyak mengenakan syal berbendera Palestina sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Sekretaris Fraksi PKS, Ledia Hanifa menyampaikan hal ini merupakan inisiasi dari Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia-Palestina DPR. GKSB membagikan syal tersebut ke seluruh peserta Rapat Paripurna.

"GKSB membagikan pada semua fraksi yang berkenan, ini sebagai bentuk dukungan kepada Palestina untuk merdeka," ujar Ledia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).

Dia menjelaskan, DPR mengecam dengan tegas tindakan kejam Israel yang telah membombardir Palestina hampir satu bulan ini. 

Menurut dia, Indonesia, sebagai negara yang mengutuk segala bentuk penjajahan, mesti terus menyuarakan kemerdekaan Palestina.

"Kami juga mengapresiasi delegasi Parlemen Indonesia yang selalu menyuarakan penghentian serangan terhadap Palestina," ucap dia.

Ketua GKSB Indonesia-Palestina, Syahrul Aidi menerangkan syal ini sebagai bentuk dukungan dan solidaritas terhadap warga Palestina yang masih memperjuangkan kemerdekaannya.

Dia membeberkan, dari laporan yang diterima sampai saat ini serangan Israel ke Palestina sudah menelan korban 7.000 lebih orang meninggal dan 18.000 lebih korban luka-luka. Mayoritas atau 66% dari korban tersebut merupakan anak-anak dan perempuan.

Selain itu, fasilitas kesehatan pun lumpuh di Gaza, Palestina setelah 57 lembaga kesehatan hancur, 12 rumah sakit gagal beroperasi dan 101 paramedis meninggal dunia.

"Israel juga menghancurkan masjid, gereja sekolah dan tempat penting lainnya. Ini jelas melanggar aturan internasional. Kami mendorong untuk semua melakukan langkah strategis dan taktis," tutur Syahrul. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar