17 April 2020
12:22 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Warga Jakarta kembali diingatkan untuk menjalankan ibadah di rumah mereka masing-masing. Pemerintah Kota Jakarta Pusat menyiagakan Polisi Pamong Praja, TNI dan Polri di masjid-masjid untuk mengimbau masyarakat agar beribadah di rumah saja.
"Iya kita akan siagakan petugas keamanan, dua sampai tiga orang lah untuk menjaga masjid-masjid yang kemarin masih Salat Jumat berjamaah. Mereka menjaga dan bertugas untuk mengimbau warga yang datang agar beribadah di rumah saja," kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi Jumat (17/4) seperti dikutip dari Antara.
Irwandi yang juga Kepala Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jakarta Pusat ini menambahkan, selain melakukan penjagaan di masjid-masjid, pihaknya dalam satu minggu terakhir telah berkoordinasi dengan para pengurus masjid.
"Kita koordinasi terus, kita kasih masukan. Kita sambangi masjid-masjid itu. Alhamdulillah mereka paham, jadi tiga hari lalu sudah mulai pemasangan spanduk-spanduk #ibadahdirumahaja," ungkap Irwandi.
Ia menyebut bahwa komunikasi secara persuasif dilakukan oleh jajarannya, dengan begitu para pengurus masjid dapat meminta umatnya mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap beribadah di rumah.
"Kita sambangi, karena mereka memang tokoh yang dihormati juga di lingkungannya. Kita sistemnya bukan pemanggilan tapi kita yang samperin. Jadi komunikasinya lebih enak," terangnya.
Pada Jumat (10/4) Satgas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jakarta Pusat mencatat masih ada sebanyak 20% masjid yang melaksanakan ibadah Salat Jumat berjemaah di hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Padahal dalam Pergub DKI 33/2020, masyarakat diimbau untuk beribadah di rumah untuk memutus potensi penyebaran virus corona (COVID-19) di ruang publik termasuk rumah ibadah.
Terkait hal ini, sebelumnya Kapolsek Kemayoran, Komisaris Syaiful Anwar mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi kembali dengan camat dan danramil untuk mencari solusi terkait banyaknya orang yang melanggar PSBB untuk beribadah.
"Masih banyak sekali sebenarnya di wilayah Kemayoran. Kurang lebih ada 10 masjid yang masih salat Jumat padahal sudah diimbau untuk beribadah dari rumah saja, jadi kita nanti sore ingin kembali koordinasi lagi dengan pihak-pihak terkait seperti camat dan danramil," kata Syaiful saat dihubungi.
Ia melanjutkan, diperlukan penanganan khusus terkait penindakan untuk kasus salat Jumat berjamaah di tengah pandemi wabah covid-19 itu.
"Kita perlu hati-hati, karena berkaitan dengan agama, karena kita enggak mungkin langsung main tindak membubarkan, karena ini rawan menyangkut agama. Makannya perlu kerja sama semua pihak," kata Syaiful. (Jenda Munthe)