c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

18 Februari 2021

12:24 WIB

Wapres: Sentra Atensi Kemensos Atasi Kemiskinan

Akui sebagian masyarakat belum terjangkau perlindungan sosial. Termasuk tunawisma dan pemulung

Wapres: Sentra Atensi Kemensos Atasi Kemiskinan
Wapres: Sentra Atensi Kemensos Atasi Kemiskinan
Petugas sensus Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Utara melakukan pendataan terhadap tunawisma di kawasan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (28/9/2020). Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencatat penduduk yang tidak memiliki tempat tinggal tetap. ANTARAFOTO/Dhemas Reviyanto

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) Ma'ruf Amin menilai, pendirian Sentra Kreasi Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) di Balai Karya Pangudi Luhur, Bekasi, dapat menjadi salah satu program strategis dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Begitu pula dengan rencana pembangunan rusunawa bagi eks pemulung dan tunawisma oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Ma'ruf menyadari, sebagian masyarakat Indonesia belum terjangkau oleh perlindungan sosial akibat ketiadaan akses administrasi kependudukan. Hal itu, mengakibatkan pemulung hingga tunawisma kesulitan dalam mendapat berbagai bantuan dan jaminan sosial dari pemerintah.

"Saya mengapresiasi inisiatif Kemensos yang mengembangkan Sentra Kreasi Atensi bagi eks pemulung dan tunawisma," kata Ma'ruf dalam sambutannya di Bekasi, Kamis (18/2).

Ma'ruf menuturkan, pembangunan rusunawa untuk eks pemulung dan tunawisma yang lokasinya berdampingan dengan Sentra Kreasi Atensi ini juga sejalan dengan sasaran pemerintah dalam mewujudkan kota tanpa kumuh.

Selain itu, juga sebagai bentuk upaya pemerintah dalam menyediakan perumahan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Oleh karenanya, Wapres berharap, program pembangunan rusunawa bagi ex pemulung dan tunawisma di Kota Bekasi ini dapat direplikasi dan dikembangkan di lokasi balai-balai rehabilitasi sosial lainnya, yang tersebar di 16 lokasi di 10 provinsi seluruh Indonesia.

"Semoga segala daya dan upaya kita dalam mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat dapat berjalan secara berkelanjutan," terangnya.

Ma'ruf menegaskan, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, mengamanatkan bahwa negara memiliki tanggung jawab atas penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Untuk itu, sambung Wapres, pemerintah terus berupaya melaksanakan langkah intervensi, antisipasi dan mitigasi, khususnya terhadap dampak sosial akibat pandemi covid-19.

"Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan jaring perlindungan sosial, seperti PKH, Bansos Tunai, Kartu Sembako dan berbagai bantuan jaminan sosial lainnya seperti KIP, KIS dan Kartu Prakerja serta program-program layanan sosial dari pemerintah daerah," ucap Ma'ruf.

Wapres pun menekankan, balai-balai rehabilitasi sosial yang ada di lingkungan Kemensos agar proaktif merespon berbagai kebutuhan dasar maupun khusus kelompok miskin serta marginal. Selain itu, juga melakukan pemenuhan pelayanan kesehatan, serta sosial bagi para penyandang disabilitas.

"Melalui program Atensi ini, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah bersama seluruh stakeholder bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjelaskan, salah satu dampak sosial yang terjadi akibat pandemi covid-19 adalah banyaknya masyarakat kehilangan kesempatan bekerja dan pendapatan.

Oleh karenanya, kata Risma, Kemensos mencoba memberi bantuan dengan membuat rusunawa untuk tempat tinggal para pemulung dan tunawisma, serta membuka lapangan kerja melalui Central Creative Atensi.

"Saya melihat banyak warga yang membutuhkan perumahan, namun mereka tidak memilikinya dan kemudian saya mencoba menarik mereka untuk mengajak tempat tinggal di sini," kata Risma di acara yang sama.

Risma menjelaskan, dirinya saat terjun langsung melihat kondisi para pemulung, mendapat informasi bahwa pendapatan harian mereka sehari-hari adalah sekitar Rp30 ribu, yang artinya sebulan hanya Rp450 ribu.

Dengan uang itu, sambung Risma, tentu membuat para pemulung kesulitan memiliki tempat tinggal sendiri. Mengingat, rata-rata harga sewa kost di Jakarta paling murah Rp400 ribu per bulan.

"Karena itu kemudian saya mendatangi kementerian PU dan alhamdulillah Menteri PU menyanggupi untuk kami akan dibangunkan dua blok rumah susun. Satu di Bekasi dan satu lagu di Pasar Rebo, Jakarta, yang rata-rata per bloknya kurang lebih 100 unit," ungkap Risma. (Maidian Reviani)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar