c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

15 Oktober 2019

13:51 WIB

Upaya Penanaman Nilai Pancasila Tak Efektif Kalau Cuma Ceramah

Kemendagri sedang mengupayakan bentuk-bentuk inovasi yang lekat dengan milenial

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Upaya Penanaman Nilai Pancasila Tak Efektif Kalau Cuma Ceramah
Upaya Penanaman Nilai Pancasila Tak Efektif Kalau Cuma Ceramah
Guru mengajar makna Pancasila kepada siswa kelas 5 SD Tanah Tinggi 1, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Lucky R.

JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengaku sedang mengupayakan bentuk-bentuk inovasi agar ideologi pancasila bisa lekat dengan kalangan milenial. Upaya ini kata Plt. Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bachtiar terus dilakukan demi menangkal paham radikalisme.

Paham radikalisme dapat bermunculan dari mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pegangan ideologi untuk menangkal paham berbahaya tersebut. Di Indonesia, pegangan itu bernama Pancasila.

“Ya memang kalau kita melawan ideologi seperti itu (radikalisme) antitesis-nya adalah (ideologi) Pancasila," ujarnya ketika ditemui Validnews di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (14/10).

Namun Bachtiar menyadari perlunya inovasi dalam penerapan penghayatan dan pengamalan ideologi Pancasila. Bachtiar melihat cara-cara lama dalam penerapan ideologi pancasila tidak lagi efektif. Sebab zaman sudah berubah.

“Sekarang tantangannya kita dihadapkan era baru, manusia baru, era 4.0, manusia digital. Manusia digital itu tidak terlalu care dengan diskusi tentang ideologi negara. Metodenya gak mungkin ceramah-ceramah lagi. Ngantuk anak muda itu dengarkan ceramah. Jangankan mendengarkan, datang saja mungkin enggak sanggup,” tutur Bachtiar.

Oleh karena itu, dia mengaku sedang mengupayakan inovasi penerapan penghayatan dan pengalaman ideologi pancasila melalui teknologi dan pop culture. Inovasi yang sedang diupayakan Kemendagri, misalnya dengan memanfaatkan musik, game, aplikasi, dan lain sebagainya.

Bachtiar menyampaikan inovasi ini penting agar pemerintah juga tidak kalah dalam menghadapi kelompok-kelompok radikalisme yang terus berkembang. Sebab faktanya, kata dia, kelompok-kelompok berpaham radikalisme juga menginovasikan gerakannya menggunakan teknologi.

“Kelompok radikal (juga) melakukan inovasi, kelompok radikal melakukan inovasi dalam penggalangan, melakukan gerakan, dan melakukan serangan sekalipun mereka melakukan inovasi. Maka pemerintah enggak boleh kalah,” pungkas Bachtiar. (Muhammad Aji Maulana)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar