c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

10 November 2018

12:40 WIB

Tohpati Meriahkan Ultah TIM

Bentuk grup memadukan unsur etnis dengan jazz

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Tohpati Meriahkan Ultah TIM
Tohpati Meriahkan Ultah TIM
Tohpati. Antarafoto

JAKARTA – Tohpati Ethnomission, grup bentukan gitaris Tohpati, tampil di panggung perayaan ulang tahun ke-50 Taman Ismail Marzuki (TIM).

Kelompok musik itu menampilkan pertunjukan musik kolaboratif, memadukan instrumen musik tradisional kendang dan suling dengan gitar, bass dan drum.

"Ada yang bilang progressive jazz rock, macam-macam sih, memang ini musiknya agak aneh, lebih kepada musik apresiasi," ujar Tohpati kepada Antara di TIM, Jakarta, Jumat (9/11) malam (9/11).

Tampil selama kurang lebih 45 menit, Tohpati Ethnomission membawakan sejumlah lagu karyanya, seperti "Janger," "Reog," "Pangkur," dan "Tanah Emas."

Tidak hanya itu, Tohpati Ethnomission juga membawakan lagu "Rayuan Pulau Kelapa" karya komponis besar Indonesia Ismail Marzuki yang namanya dijadikan pusat kesenian tersebut.

Selain karena menyukai lagu tersebut, Tohpati mengatakan, lagu tersebut dipilih karena bertema kebangsaan.

Penampilan Tohpati Ethnomission sejalan dengan tema perayaan ulang tahun TIM "Seni Bersama, Bersama Seni" yang diangkat tahun ini.

“Seni Bersama, bersama Seni' di sini kita tampilkan lintas genre, lintas generasi, ada musik tradisi, seni tradisi, untuk modern ada Tohpati," ujar Humas TIM, Eko Wahyu Wibowo, seperti dituturkan pada Antara.

Kolaborasi seni, menurut Eko, perlu dilakukan mengingat TIM bukan lagi satu-satunya tempat untuk berkesenian.

"Dulu, seni itu terpusat. Zaman Orba semua diatur oleh pemerintah, setelah reformasi terbuka, orang bebas berekspresi maka banyak muncul lembaga seni. Kalau dulu TIM satu-satunya, tapi semenjak '98 muncul banyak. Untuk itu, perlu dibangun sebuah kolaborasi," kata Eko.

Tohpati juga berharap bahwa TIM dapat menjadi wadah bagi para seniman untuk berkolaborasi.

"Bisa mendukung musik-musik yang baru, enggak hanya orang-orang terkenal, tapi seniman-seniman baru yang berbakat, apalagi juga seniman-seniman yang mengangkat tradisional yang bisa digabungkan dengan musik modern," ujar Tohpati. (Leo Wisnu Susapto)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar