26 September 2020
13:59 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA-Jumlah kecelakaan lalu lintas kembali meningkat. Polri mencatat ada 1.089 kecelakaan di seluruh Indonesia pada pekan ke 38 di tahun 2020 ini. Dari berbagai kecelakaan sepekan itu, ada 201 orang meninggal dunia. Dan, yang luka ringan mencapai 1313 orang. Sedang yang mengalami luka parah ada 142 orang.
Pekan sebelumnya ada 224 jiwa melayang karena kecelakaan. Adapun kerugian material dari beraneka kecelakaan, mencapai Rp1.966.101.700.
"Dari 1.089 kecelakaan, terdapat 201 orang meninggal dunia, luka berat 142 orang, luka ringan, 1.313 orang," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, dalam konferensi pers yang ditayangkan di Youtube Humas Polri, Selasa (22/9).
Berbagai kecelakaan tercatat itu disebabkan banyak hal. Diantaranya adalah karena kondisi ban kendaraan.
Ban memang menentukan bukan saja nyaman-tidaknya berkendara. Komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan itu menjadi salah satu penentu keselamatan. Dan, memasuki musim penghujan ini, sudah seharusnya mereka yang berkendara lebih ekstra memperhatikan kondisi ban kendaraan.
Tekanan Ban
Boediarto, Head of After Sales & CS Operation PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), menjelaskan, ada beberapa cara sederhana memeriksa kondisi ban, misalnya memeriksa tekanan angin dan kondisi keausan ban.
"Pengecekan dan perawatan dapat dilakukan oleh pengguna dengan melakukan rotasi ban, memeriksa tekanan udara, melakukan spooring dan balancing, serta mempersiapkan kondisi ban cadangan," katanya, dikutip dari Antara, Sabtu (26/9).
Poin ini adalah hal pertama dan sangat mendasar dalam rutinitas pengecekan ban. Secara kasat mata, Anda dapat dengan mudah melihat ban yang kempes atau tekanan udaranya berkurang. Harus diingat, tekanan udara ban yang sesuai dengan spesifikasi akan membuat usia ban lebih panjang dan hemat bahan bakar.

Lebih perlu lagi dicamkan, bahwa kurangnya tekanan udara pada ban membuat potensi risiko mengalami pecah ban lebih besar. Ban yang ‘kurang angin’ membuat dinding sampingnya dipaksa bersentuhan dengan jalan. Akibatnya, sisi yang tergerus makin tidak akan kuat menahan bobot mobil.
Buat melihat berapa tekanan ban yang ideal, biasanya ada sticker pada pilar B bagian kanan pintu depan mobil, pada sisi pengemudi. Anda bisa mengeceknya di sticker itu.
Tekanan udara maksimum yang ditoleransi pabrikan ban juga biasanya tercetak di dinding ban. Amatlah disarankan, pengendara tidak melampaui batas tekanan itu.
Rotasi Ban
Agar menjaga kondisi ban tetap baik dan merata rentang pakainya, perpindahan posisi keempat ban mobil memang diperlukan. Jadi, setiap ban sama kondisinya, dan tidak ada yang aus berbeda. Rotasi ban direkomendasikan untuk dapat dilakukan tiap kelipatan 10.000km.
Nah, agar ban dan stir tetap kompak sehingga Anda yakin mengendarainya, pengecekan berkala terhadap kondisi kelurusan ban (spooring) dan keseimbangan (balancing) harus dilakukan.
Jika Anda merasakan setir mobil terasa bergetar, tidak lurus, juga mobil cenderung ke kanan-kiri, maka itulah indikator saatnya segera melakukan spooring dan balancing. Idealnya perawatan spooring dan balancing dilakukan setiap 10.000km.
Lantas bagaimana dengan usia ban? Gaya berkendara Anda menentukannya. Jangan memuat mobil melebihi kapasitas beban angkut. Selain mengganggu fungsi ban dan pengereman, juga membuat usia ban lebih cepat aus. Sama halnya jika Anda terlalu sering melakukan pengereman dan menikung di kecepatan tinggi maka kondisi ban akan cepat aus pula.
Di kondisi hujan, ada bahaya aquaplaning . Kondisi ini adalah kondisi hilangnya saat traksi ban dengan permukaan jalan. Ini disebabkan kurangnya ban mengaspal, akibat genangan air di jalan. Buat Anda yang kerap melintasi jalan tergenang, baiknya tidak melintasinya dengan kecepatan. Kendaraan bisa meleset meski sesaat.
Saat ban kendaraan sudah aus atau bertekanan lebih, Anda bisa kehilangan kontrol terhadap gerak mobil. Kondisi ini kerap menimbulkan kecelakaan.
Mengemudi dengan membawa ban cadangan adalah hal yang mutlak diperlukan, apalagi untuk perjalanan jauh. Kondisinya juga selayaknya dicek berkala. Dan, yang tak kalah penting adalah memastikan kunci-kunci roda ada di dalam mobil, untuk persiapan jika ban mobil Anda mengalami kempes ban atau mengalami kebocoran.
Oh ya, ada hal yang kerap dilakukan untuk mengatasi kebocoran kecil pada ban secara darurat. Biasanya pengendara memberikan cairan anti bocor atau sejenis sealent. Sejatinya, ini juga tak dianjurkan. Cairan tersebut cenderung mengikuti arah ban berputar. Akibatnya titik timbang ban tak pernah tercapai. Untuk yang mengalami ban bocor, persoalan segeralah menambalnya dengan cara yang pas, atau menggantinya. (Rikando Somba)