27 Desember 2017
14:27 WIB
JAKARTA – Pergerakan partai politik (parpol) dalam mempersiapkan diri dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 turut mengisyaratkan langkah menuju pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Seperti halnya pertemuan tiga parpol, yakni Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional dan Partai Gerindara, di DPP PKS, Minggu (24/12) lalu.
Tiga parpol tersebut tampak berupaya untuk memperlihatkan kesolidannya jelang tahun politik. Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman bahkan mengaku pada pertemuan itu sempat terjadi pembahasan Pilpres, namun tertunda.
“Walaupun Pak Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan) mengatakan perlu bicarakan itu (Pilpres). Nanti selesaikan dulu pencalonan Pilkada, baru nanti kita bicarakan Pilpres,” kata Mohamad kepada Validnews usai menjamu koalisi parpol.
Kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pun disebutkan Mohamad belum dapat memastikan arah dukungan PKS, jika nanti yang bersangkutan kembali maju dalam pertarungan Pilpres.
Untuk diketahui, Prabowo sudah tiga kali hadir dalam bursa Pilpres, yaitu pada tahun 2004, 2009, dan 2014. Pada tahun 2004, Prabowo pernah maju dalam konvensi Partai Golkar, tapi ia kalah. Saat itu, konvensi dimenangkan Wiranto, dan kemudian menjadi calon presiden dari Partai Golkar berpasangan dengan Sholahuddin Wahid.
Lima tahun kemudian, Prabowo melaju dalam Pilpres 2009 sebagai calon wakil presiden. Tahun ketiga sebagai capres ditunjukkan mantan besan Presiden Soeharto ini dalam Pilpres 2014. Prabowo memilih pasangan cawapres dari PAN, Hatta Rajasa.
Optimistis
Menghadapi Pilkada 2018, Mohamad mengaku optimistis tiga parpol ini punya kekuatan untuk meraih kemenangan. Mereka berkaca dari hasil putaran kedua Pilkada lalu DKI ketika pasangan calon gubernur usungan tiga partai ini, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, akhirnya meraih suara tertinggi.
“Secepatnya nama calon akan diumumkan, karena pendaftaran tanggal 7 Januari (Pilkada.red). Di antara kami bertiga, kami mempunyai kekuatan-kekuatan itu untuk meraih kemenangan. Ada semangat dari putaran kedua Pilkada DKI,” kata Mohamad.
Mohamad memastikan akan terjadi kesinambungan tiga parpol ini dengan terus berjalan bersamaan. Koalisi dalam memilih kepala daerah di tingkat provinsi menjadi sasaran utama. Selain persiapan Pilkada, persoalan nasional juga menjadi pembahasan mereka.
“Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara. Ada yang kami pending, misalkan untuk Jawa Timur. Inysaallah setelah tahun baru, kami punya kesimpulan untuk Jawa Timur,” kata dia.
Sementara, terkait nama-nama pasangan calon di enam provinsi itu dikatakannya akan ditetapkan hari ini, Rabu (27/12). Melalui rapat dewan pimpinan pusat, nama-nama paslon itu akan diumumkan, begitu juga dengan parpol di dalam koalisi ini. (Denisa Tristianty)