c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

28 Februari 2020

09:02 WIB

Tiap Hari 640 Ribu Peserta BPJS Kesehatan Akses Faskes

BPJS Kesehatan mengaku terus berupaya membuat inovasi-inovasi yang memudahkan peserta JKN-KIS mendapatkan layanan kesehatan di faskes yang tersedia

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Tiap Hari 640 Ribu Peserta BPJS Kesehatan Akses Faskes
Tiap Hari 640 Ribu Peserta BPJS Kesehatan Akses Faskes
Ilustrasi warga mengisi formulir Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. ANTARAFOTO/Galih Pradipta

MANADO – Direktur Perluasan dan Layanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari menyampaikan, dalam sehari sebanyak 640 ribu peserta JKN-KIS mengakses fasilitas kesehatan (faskes) yang tersedia. Kondisi inilah yang memunculkan antrean.

"Kenapa antrenya lama? Karena memang yang mengakses (faskes) banyak," sebut Andayani saat konferensi pers di Manado, Kamis (27/2), seperti dilansir Antara.

Meski begitu, BPJS Kesehatan disebutnya terus berbenah diri membuat inovasi-inovasi yang lebih memudahkan peserta JKN-KIS mendapatkan layanan kesehatan di faskes yang tersedia.

Salah satu contohnya, pasien yang melakukan cuci darah tidak perlu lagi bolak-balik ke puskesmas untuk mendapatkan nomor antrean. Saat ini, mereka bisa langsung mendapatkan layanan cuci darah dengan mendatangi rumah sakit dan melakukan finger print. Artinya, kata Andayani, jadi lebih mudah dan tidak menunggu lama. 

Andayani juga mencontohkan keluhan lamanya antrean di Rumah Sakit Siloam yang bisa diatasi dengan penggunaan antrean elektronik. "Saat ini ada sebanyak 23 ribu faskes tingkat pertama dan 2.250 rumah sakit, akan tetapi tidak semudah membalikkan telapak tangan teknologi informasinya bisa tersambung, kami terus berproses menangani problem yang muncul," katanya.

Di beberapa rumah sakit dan puskesmas telah memulai dengan antrean elektronik, alurnya faskes tingkat pertama akan menyebutkan jam berapa mendapatkan layanan kesehatan setelah mengambil nomor antrean.

"Misalkan di RS Siloam jam mendapatkan layanan kesehatan jam 09.00 WITA, jangan datang jam 05.00 WITA. Apakah ini bisa selesai dalam waktu satu atau dua hari? Tentu tidak, ada banyak hal yang harus diperbaiki," ujar Andayani.

Dia mencontohkan lagi, pembangunan rumah sakit bisa segera berdiri kalau ada uang. Tapi mencari dokter untuk ditempatkan di rumah sakit tersebut tidak bisa dalam waktu enam bulan sudah jadi.

Kondisi seperti ini masih terjadi saat akses finansial sudah tinggi, orang yang sakit banyak dan peserta semakin sadar memanfaatkan JKN-KIS.

"Ini bukan hanya pekerjaan rumah BPJS, akan tetapi semua pemangku kepentingan bagaimana menyiapkan faskes maupun tenaga kesehatan. Kami berharap pemberlakuan antrean elektronik di RS Siloam mendapatkan perhatian," harap Andayani. (Nofanolo Zagoto)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar