18 Februari 2021
12:57 WIB
JAKARTA – Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Argo Yuwono menegaskan, Polri akan menindak tegas setiap anggota Korps Bhayangkara yang terlibat kasus dugaan tindak pidana penyalahgunaan narkoba.
Salah satunya, memeriksa Kapolsek Astanaanyar Kota Bandung, Komisaris Polisi Yuni Purwanti Kusuma Dewi yang bersama 11 anak buahnya kepergok anggota Polda Jabar tengah pesta sabu pada, Selasa (16/2).
Argo menyebutkan, jajaran Polri dan Polda Jabar langsung melakukan evaluasi. Selain itu, Polri juga melakukan sejumlah langkah pencegahan agar kasus serupa tak terulang lagi.
“Tindak tegas kalau ada kesalahan,” kata Argo, saat dihubungi wartawan, Rabu (17/2).
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Erdi Ardimulan Chaniago sebelumnya menuturkan, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jabar mengamankan belasan anggota Polsek Astana Anyar yang diduga terlibat penyalahgunaan narkoba.
Dia mengatakan, awal mula adanya keterlibatan anggota ini berawal dari adanya salah satu anggota yang terindikasi menyalahgunakan narkoba. Propam Polda Jabar kemudian melakukan penelusuran hingga akhirnya menemukan keterlibatan anggota lainnya, termasuk keterlibatan Kapolsek Astana Anyar.
Setelah menjalani tes urine, Yuni dinyatakan positif mengandung zat amphetamine atau sabu.
Atas perbuatannya tersebut, Yuni sudah dimutasi sebagai perwira menengah (Pamen) Polda Jabar dalam rangka proses penyidikan. Mutasi itu tersurat dalam surat telegram Kapolda Jabar dengan nomor ST/267/II/KEP/2021. Surat telegram itu diteken pada 17 Februari.
Argo mengatakan, penyidik perlu melihat fakta hukum secara keseluruhan dalam kasus penyalahgunaan narkoba itu. Apakah Kapolsek Astanaanyar itu hanya pemakai atau berperan sebagai pengedar barang haram tersebut.
“Apakah ikut-ikutan, apakah pengedar, semua perlu pendalaman oleh penyidik," tambah Argo.
Sementara itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, kasus penyalahgunaan narkoba di tubuh Polri selalu berulang. Ironisnya, kali ini, ada belasan polisi yang ditangkap karena barang haram itu.
Neta menilai, peristiwa itu sangat mempermalukan institusi kepolisian. Dia pun meminta agar kepolisian dapat mengusut tuntas perkara narkoba tersebut. Hal ini untuk mengetahui apakah mereka terlibat dalam jaringan sindikat narkotika di Jawa Barat atau tidak.
"Narkoba bukan hal main-main lagi, tapi sudah menggerogoti jantung kepolisian dimana seorang Kapolsek perempuan tega teganya memimpin anak buahnya untuk narkoba bareng," kata Neta, dalam keterangannya. (James Manullang)