c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

01 Juli 2020

20:50 WIB

Stres Orang Tua Selama Pandemi Berdampak Pada Anak

Anak akan menjadi frustrasi menghadapi tuntutan-tuntutan orang tua

Stres Orang Tua Selama Pandemi Berdampak Pada Anak
Stres Orang Tua Selama Pandemi Berdampak Pada Anak
Ilustrasi keluarga bahagia. Shutterstock/dok

JAKARTA - Psikolog Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim mengatakan, banyak orang tua mengalami stres akibat dampak sosial dan ekonomi dari pandemi covid-19. Kondisi ini akhirnya berakibat buruk kepada pola asuh anak selama pembelajaran jarak jauh di rumah.

"Jadi situasi orang tua pun sudah luar biasa berdampak kepada stres. Lucunya pada saat covid-19 ini yang namanya menular itu bukan hanya covid-19, tetapi juga orang tua itu menularkan stresnya kepada anak," kata dia dalam webinar, Rabu (1/7).

Lebih lanju dia mengungkapkan, tak semua orang tua punya kemampuan membimbing anak dalam belajar. Jadi situasi bisa memburuk jika orang tua enggan memperbaiki pola asuh selama empat bulan pembelajaran jarak jauh berlangsung.

Menurut Rose Mini, anak juga menjadi frustrasi karena menghadapi tuntutan-tuntutan orang tua, misalnya untuk belajar agar masuk sekolah negeri. Dia menyebut banyak anak berkeinginan bunuh diri akibat tak berhasil memenuhi tuntutan tersebut, lalu dimarah-marahi.

"Ternyata banyak sekali tekanan, anak disalahkan. Kenapa masalah ini menjadi beban anak? Itu pertanyaannya. Saya selalu mengutarakan bahwa anak itu lahir ke dunia tidak minta lho. Jadi kita juga harus hati-hati memperlakukan anak," ujarnya.

Masalah pun bertambah jika anak yang memiliki keterbatasan akses peralatan untuk pembelajaran jarak jauh. Faktor eksternal seperti tidak adanya gawai untuk belajar dan jaringan internet ini disebut akan semakin membuat anak kehilangan minat belajar.

"Jadi kadang-kadang hanya ada satu atau dua perangkat, sedangkan anaknya ada tiga, dan orang tuanya juga bekerja dari rumah," ungkap Rose Mini.

Oleh karena itu, dia berharap dinamika yang terjadi di keluarga sebaiknya menjadi perhatian, sehingga anak bisa belajar sebaik-baiknya. Jadi kebiasaan-kebiasaan baik anak seperti yang dilakukan sebelum pembelajaran jarak jauh pun tidak berubah.

Guru pun diminta untuk kreatif dan inovatif mengajar dengan menyesuaikan kondisi anak yang berbeda-beda. Termasuk mereka juga harus mengajarkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak ketika menggunakan gawai.

"Jadi ini bukan hal mudah untuk guru. Makanya anaknya juga dalam kondisi yang enak untuk bisa menggunakan pembelajaran jarak jauh ini," ungkapnya. (Wandha Nur Hidayat)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar