22 Mei 2018
10:10 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
MAGELANG – Pasca-kenaikan status Gunung Merapi dari normal menjadi waspada, erupsi freatik kembali terjadi pada Selasa (22/5), sekitar pukul 01.47 WIB. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan tinggi kolom erupsi susulan mencapai 3.500 meter condong ke barat dengan durasi tiga menit.
Erupsi yang disertai dengan suara gemuruh keras itu menyebabkan aktivitas pada radius tiga kilometer dari puncak dihentikan untuk sementara. Tidak ada kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
Sejumlah warga tengah melakukan ronda setelah status Merapi dinaikkan. Pada saat itulah terdengar gemuruh erupsi yang disusul semburan material dari puncak gunung.
“Sampai Selasa dini ini kami masih berjaga, ronda malam, ada 25 orang saat ini yang ronda,” kata seorang pemuka warga Dusun Gemer, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Sibang di Magelang, Selasa dini hari seperti dilansir dari Antara.
Kendati terjadi letusan dan status Merapi dinaikkan, Koordinator Organisasi Pengurangan Risiko Bencana (OPRB) Desa Srumbung, Ahmad Muslim mengatakan masyarakat Srumbung, Kabupaten Magelang tetap tenang. Mereka berjaga-jaga di sejumlah pos. Kawasan puncak dan lereng Merapi tertutup kabut. Sejumlah kawasan lain juga terkena dampak hujan abu.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida meminta masyarakat untuk waspada dan jangan mudah terpancing dengan isu-isu erupsi dari sumber yang tidak jelas. Pemerintah daerah telah menyediakan Pos Pengamatan Gunung Merapi yang bertanggung jawab memberikan instruksi jika diperlukan.
“Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segara ditinjau kembali,” ujar Hanik.
Sebelumnya aktivitas vulkanik Merapi mulai terjadi pada Jumat (11/5), disusul dengan tiga letusan serupa pada Senin (21/5) dari pagi hingga sore. Status Merapi resmi dinaikkan menjadi waspada mulai Senin pukul 23.00 WIB. Adapun status aktivitas vulkanik gunung berapi dari level terendah ke tertinggi adalah normal, waspada, siaga dan awas. (Elisabet Hasibuan)