07 Oktober 2019
14:41 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil meminta kepada Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Rina Indistuti agar Unpad bisa membuat pusat penelitian. Dia berharap pusat penelitian itubisa membuat kajian dan masukan mengenai persoalan di Jabar.
"Jadi nanti itu Rektor Unpad yang baru akan bikin 'Center West Java Studies', sehingga semua riset tentang problem Jabar dititipkan, fakultas-fakultas pintunya satu, tidak semua fakultas diketok pintunya, pintunya Pusat Studi Jabar itu," katanya usai menghadiri pelantikan Rektor Unpad di Graha Sanusi Hardjadinata Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, seperti dilansir Antara, Senin (10/7).
Menurut dia, selama ini Provinsi Jabar masih menemui masalah dalam bidang ketahanan pangan, pertanian dan lainnya sehingga diharapkan kolaborasi antara pemda dan dunia pendidikan bisa menghadirkan solusi untuk persoalan tersebut.
"Kami mengoordinasikan yang selama ini belum terjalin dengan baik, dulu terlalu banyak pintu. Kami bisa titipkan Program Jabar Juara, kita ada masalah ketahanan pangan, pertanian dan lainnya," kata dia.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini berjanji akan mendukung dari segi pembiayaan kajian-kajian yang dibuat Unpad. Karena hasilnya akan sangat membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan strategis.
"Pemprov Jabar, bisa biayai juga nanti riset-risetnya Unpad," kata dia.
Sementara itu, Rektor Unpad Rina Indiastuti mengatakan, akan memprioritaskan Pusat Studi Jabar tersebut dalam 100 hari program kerjanya. Menurut dia, kajian yang dilakukan tidak hanya fokus terhadap pendidikan saja melainkan bidang lainnya juga.
"Jadi Pusat Studi Jabar ini nanti sektor dimensinya luas tidak hanya pendidikan, tapi bisa kesehatan, atau pemberdayaan UKM atau 'startup' mengolah konten, pusat studi itu mengkaji kelaikan sehingga berdampak kemajuan pertumbuhan kesejahteraan masyarakat," katanya, seusai ditetapkan sebagai Rektor Unpad terpilih di Graha Sanusi Hardjadinata Kota Bandung, Senin (7/10).
Dia mengatakan, kajian yang dilakukan tentunya berdasarkan hambatan-hambatan yang dihadapi Pemprov Jabar sehingga nantinya kajian yang dilakukan bisa menjadi masukan untuk pemerintah.
"Tentunya harus kita beranjak dari masalah yang dihadapi Pemprov Jabar, lalu dikaji akan rekomendasi, syukur-syukur cocok maka akan menjadi bahan masukan pembuatan kebijakan gubernur," kata Rina.
Masuk 500 Besar
Dirinya juga berjanji akan bersinergi dengan MWA, senat akademik dan semua lini di Unpad demi membawa Unpad masuk Top 500 Perguruan Tinggi Dunia. Saat ini, Unpad meraih peringkat di rentang 651-700 versi QS World University Rankings.
"Quick win-nya, kita akan terus lakukan upaya internasionalisasi, kita rancang dengan baik konsul dengan MWA, Senat Akademik, dan unsur lainnya," kata Rina.
Untuk mencapai target tersebut tidak bisa dilakukan oleh dirinya sendiri. Namun disebut Rina, harus dibantu oleh tim dan civitas akademika warga Unpad.
"Unpad tampaknya sekarang ada sinyal guyub artinya energi kami yang besar seperti dosen sebanyak 2.100 orang, tenaga pendidikan 2.250 orang dan mahasiswa 38.000 orang kalau itu energinya disatukan guyub. Insyaallah Unpad akan maju dan berkontribusi bagi bangsa terutama Jabar," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk menuju peringkat 500 dunia harus dikawal proses internalisasi seperti pada mahasiswa, dosen, tenaga pendidik Unpad harus melakukan segala kegiatan terutama tentang pelayanan, pengajaran, penelitian dan pengabdian.
"Itu dengan mutu yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat kalau prosesnya itu kita taruh dengan standar mutu yang tinggi, standar mutu nasional dan internasional maka hasilnya akan berkelas dunia," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, yang menjadi tantangan ke depan Unpad adalah bagaimana pihaknya bisa memanfaatkan peluang yang ada seperti peluang di era industri 4.0. "Di mana ada tantangan bahwa akan terancam pekerjaan-pekerjaan yang tidak akrab dengan digital, tapi kami berpikir bahwa ada pekerjaan baru turunan yang bisa diciptakan oleh perguruan tinggi yang akan mengisi kekosongan itu," katanya.
"Misalnya saja siapa yang enggak kenal dengan Go Food. Tapi bagaimana lulusan kami bukan untuk meng-upgrade digital Go Food-nya tapi dia bagaimana menambahkan layanan keramahan skill dari pada humanisme," lanjutnya.
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad Rudiantara mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung pembangunan Pusat Studi di Jawa Barat. "Unpad sebagaimana harapan Gubernur Jawa Barat menjadi Pusat Studi Jawa Barat dan itu akan saya tanamkan, saya catat, ikut terjun langsung bagaimana Unpad ini menjadi 'think thank' dari Jawa Barat," katanya. (Nofanolo Zagoto)