20 November 2019
09:14 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
DEPOK – Sebanyak 40 siswa SMP Negeri 20 Kota Depok Jawa Barat dan tiga guru terserang penyakit hepatitis A dalam seminggu terakhir ini.
"Sekolah tidak kami liburkan, kami sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Depok untuk menangani masalah tersebut," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Muhammad Thamrin di Depok, Selasa (19/11).
Saat ini, kata dia, Dinas Kesehatan sedang mempelajari penyebab mewabahnya penyakit hepatitis A ke murid-murid dan guru SMPN 20 tersebut.
Thamrin menyatakan prihatin dengan kondisi yang menimpa para pelajar dan guru yang terjangkit Hepatitis A dalam sepekan terakhir tersebut.
Untuk itu, ia mengajak para siswa untuk menjaga kesehatan makannya dengan tidak melakukan jajan di sembarang tempat.
Kepala Sekolah SMPN 20 Depok Komar Suparman menjelaskan, wabah penyakit Hepatitis A yang menyerang para pelajar dan guru diketahui pada Rabu (13/11) lalu dan saat itu baru beberapa siswa saja yang terjangkit. "Mereka mengalami gejala letih, lemah, lesu, dan pusing," jelas dia seperti dikutip dari Antara.
Tetapi penyakit yang mengakibatkan penurunan fungsi liver (hati) menular ke pelajar lainnya, bahkan tiga orang guru juga ikut tertular.
Dikatakannya sampai saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab persis munculnya wabah hepatitis di lingkungan sekolah yang terletak di Jalan Martadinata, RT 09/06, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, (RJB), Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
"Belum diketahui penyebabnya, apakah dari makanan atau sanitasi sekolah," jelasnya.
Ia mengatakan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok yang sudah mengambil tindakan penanganan masalah tersebut.
Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita mengutarakan bahwa pihaknya sudah menerjunkan tim kesehatan dan petugas Puskesmas Rangkapan Jaya Depok. Mereka ditugaskan melakukan tindakan pengecekan dan perawatan. Termasuk akan segera melakukan vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit hepatitis A.
"Berdasarkan laporan petugas Puskesmas yang mengambil sampel darah, hasilnya para siswa tersebut positif terjangkit penyakit Hepatitis A," terangnya.
Petugas Puskesmas Rangkapan Jaya, Muhammad Saleh mengatakan, setelah dilakukan pengecekan laboratorium, ternyata serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvate transaminase (SGPT) para siswa sangat tinggi.
Bahkan ada beberapa di antaranya hasil laboratorium SGOT dan SGPT mencapai di atas 100 sementara untuk normalnya harus di bawah 35. "Normalnya harus di bawah 35, makanya hasil tes laboratorium beberapa siswa SGOT dan SGPT nya sangat tinggi," tegas Saleh. (Leo Wisnu Susapto)