03 April 2018
16:51 WIB
JAKARTA - Politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Amron Asyhari melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Polda Metro Jaya terkait isi puisi berjudul "Ibu Indonesia" pada acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, 28 Maret 2018 – 1 April 2018.
"Ini penghinaan terhadap kami sebagai umat Islam," kata Amron di Jakarta, Selasa (3/4).
Seperti dikutip dari Antara, Amron melaporkan putri Presiden RI pertama Soekarno itu berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/1785/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tertanggal 3 April 2018.
Amron mengadukan Sukmawati tuduhan melanggar Pasal 156 A KUHP tentang dugaan penistaan agama. Amron memastikan tidak akan mencabut laporan polisi meski Sukmawati menyampaikan permohonan maaf kepada publik.
Selain Amron, pengacara Denny Adrian Kushidayat juga mengadukan Sukmawati ke Polda Metro Jaya terkait tuduhan yang sama. Denny melaporkan Sukmawati sesuai Laporan Polisi Nomor : LP/1782/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum dengan jeratan Pasal 156 A KUHP tentang penistaan agama dan atau Pasal 16 UU RI Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
Denny menilai puisi karya Sukmawati melecehkan dan menghina umat Islam pada kalimat syariat Islam yang dibandingkan sari konde.
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, melalui Gerakan Pemuda Ansor Jatim berencana melaporkan Sukmawati ke Polda Jatim karena menilai kasus ini harus diproses secara hukum sebab sangat melukai umat Islam.
"Puisi itu sangat bertentangan dengan sikap dan perilaku Bung Karno yang sangat menghormati agamanya," Ketua PWNU Jatim KH M Hasan Mutawakkil Alallah kepada wartawan di kantor PWNU di Surabaya, Selasa (3/4).
Meski demikian, dia mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, tetap tenang menanggapi puisi yang dibacakan Sukmawati.
"Mengimbau seluruh komponen masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban, ketenangan dan keteduhan di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ujar Hasan Mutawakkil.
Menurut dia, substansi puisi tersebut berpotensi mengancam kebersamaan warga dan bangsa Indonesia yang lama terbangun dalam kerukunan, kedamaian serta ketenangan. (Leo Wisnu Susapto)