c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

12 Juli 2017

02:38 WIB

Pola Rekrutmen Teror Lewat Medsos Makin Gencar

Berbagai kelompok teror punya ahli bahasa yang cukup moderen dan terpelajar. Mereka mensasar pemakai media sosial

Editor: Rikando Somba

Pola Rekrutmen Teror Lewat Medsos Makin Gencar
Pola Rekrutmen Teror Lewat Medsos Makin Gencar
TEROR LEWAT MEDIA SOSIAL-Salah satu tersangka penyebar konten radikal melalui media sosial, ditangkap. ANTARA FOTO/Dewi Fajriani/pd/17

JAKARTA-Penyebaran konten radikal kini lebih viral menyasar individu. Salah satu contohnya adalah Agus Wiguna, perakit bom panci yang bomnya meledak di rumah kontrakannya di Buah Batu, Bandung, Jawa Barat.  Apa yang dialami Agus, juga banyak dialami okeh rekrutan-rekrutan kelompok teror, bahkan di Amerika Serikat (AS). Diyakini banyak lembaga internasional, pola rekrutmen melalui media sosial (medsos) ini makin gencar, karena ISIS mulai mengalami kekalahan besar-besaran di daerah utamanya; Irak dan Suriah.

Kini, penggunan media sosial dan berbagai bentuk wadah percakapan via internet dan lainnya, akan makin gencar dilakukan ISIS. Kekalahan mereka di Mosul, dan tewasnya Abu Bakr Al-Bahgdadi sebagai pucuk pimpinan ISIS, membuat kelompok ini kucar-kacir dan melarikan diri ke banyak tempat dan negara.  Sejumlah pernyataan akan prediksi ini ditulis lansir juga oleh Sydney Morning Herald ,Rabu (12/7)

 Konten-konten radikal tersebut awalnya disebar melalui wadah ‘konvensional’, yakni situs-situs tertentu. Juga, konten disebarkan melakui akun-akun radikal di media sosial. Kemudian, dari forum diskusi yang ada, individu-individu kemudian didekati dengan mengajak bergabung di grup percakapan materi diskusi.

Apa yang terbeber di atas, juga diuraikan oleh Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadivhumas) Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan ini, di Mabes Polri, kemarin (Selasa, 11/7).

"Dia mendalami agama melalui gadget-nya dengan bergabung dengan akun-akun radikal," kata  Setyo Wasisto.

Penyebar konten radikal ini bermaksud ‘mencuci otak’ mereka yang terpengaruh, untuk bertindak sendiri tanpa perlu bergabung dengan kelompok. Setyo, dalam berita Antara,  mengatakan, rekrutmen ditujukan untuk menciptakan leaderless jihad, menjadi lonewolf karena merasa pemahaman yang dia terima melalui gadget itu benar," katanya.??

Dari hasil penyelidikan sementara, Agus diketahui merupakan anggota dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung yang berafiliasi terhadap organisasi teroris ISIS.?Tetapi, Densus 88 meyakini, Agus merupakan simpatisan ISIS yang melaksanakan aksinya seorang sendiri.

Akhir pekan lalu, Agus dicokok oleh penyidik Kepolisian Resor Kota Besar Bandung . Bom panci yang dirakitnyam meledak  di salah satu rumah kontrakan di Kampung Kubang Bereum, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu, Bandung. Pelaku bernama Agus Wiguna (21 tahun) yang merupakan warga Kabupaten Garut.? Di penggeledahan, ditemukan   selembar kertas yang dibuat dengan tulisan tangan dan berisi pernyataan kesetiaan terhadap pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi.

Terhadap penyebaran konten radikal melalui internet dan grup percakapan, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga turut bicara. Ia meminta Polri siap mengantisipasinya. ISIS dan organisasi teror lainnya kini mengintensifkan rekrutmen tanpa perlu berjumpa dengan yang direkrut secara langsung.

Persoalan ini bukan hanya dialami RI. Somalia, dimana terdapat kelompok teror bernama Al-Shabab, jaringan Al-Qaeda, juga mengalami hal sama. Uniknya, sasaran pemboman adalah Somalia, tetapi yang direkrut adalah warga nagara itu, atau warga negara lain yang berasal dari sana. Kebanyakan yang disasar adalah warga AS asal Somalia.

Rekrutmen ini dilakukan melali  media sosial TwitterFacebook, dan YouTube. Hebatnya, kelompok ini punya ahli bahasa yang cukup ‘gaul’ dan terpelajar. Salah satu yang direkrut dan menjadi teroris adalah Omar Hammami, warga AS kelahiran Alabama, berdarah Somalia. Mereka menggunakan berbagai hashtag untuk menyamarkan diri, Sama seperti yang dilakukan ISIS melalui media sosial secara masif pada 2015-2016 sebagaimana dilansir Wired.

Di Amerika, terdapat beberapa daerah yang menjadi tempat warga keturunan Somalia tunggal. Para korban perang saudara yang kemudian dibantu menjadi warga AS, ada di wilayah Alabama, Minneapolis, dan wilayah lain.(Rikando Somba)

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar