c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

20 September 2018

10:35 WIB

Pohon Menteng Ditanam di Wilayah Senama

Generasi muda Jakarta tak lagi kenal tanaman khas di daerahnya

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Pohon Menteng Ditanam di Wilayah Senama
Pohon Menteng Ditanam di Wilayah Senama
Ilustrasi Taman Menteng. ANTARA FOTO/Andika Wahyu

JAKARTA – Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara melaksanakan kegiatan penanaman Pohon Menteng di kawasan yang menggunakan nama tumbuhan itu. Penanaman pohon yang dilakukan bersama warga ini disesuaikan dengan nama wilayah Menteng.

"Kita tanam pohon menteng sesuai nama wilayahnya. Penanaman ini dilakukan serentak di lima wilayah lainnya. Tentunya dengan jenis pohon yang berbeda pula," ujar dia, Rabu (19/9) seperti dikutip dari beritajakarta.id.

Menurut Bayu, saat ini jumlah pohon menteng terbilang tidak banyak di wilayah Menteng. Meski demikian pohon tersebut ada dan berbuah di rumah dinasnya.

"Pohon ini telah disertifikasi oleh Kementerian Pertanian. Kita ingin generasi muda juga mengenal dan mengetahui pohon khas Menteng ini agar jangan sampai punah," tandas dia.

Pemkot Administrasi Jakarta Utara, akan menanam tanaman kelapa gading sebagai tanaman khas Jakarta Utara di kantor Kecamatan Kelapa Gading.

Pencanangan penanaman tanaman khas Jakarta sesuai dengan Instruksi Gubernur No 1 Tahun 2018 tentang Penanaman dan Pelestarian Tanaman Khas Jakarta. Penanaman dilaksanakan setelah pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Ikada di Monas.

Tanaman menteng dengan buah mirip duku, namun berkulit lebih mengkilap, dan memiliki rasa asam-asam manis ini tak lagi dikenal generasi muda. Dari hasil penelusuran beberapa referensi, buah ini dikenal dengan nama lain kepundung atau pundung. Nama Sungai Cikapundung yang membelah Kabupaten dan Kota Bandung, diambil dari nama buah kapundung, atau kepundung, yang dulu banyak dijumpai di daerah aliran sungainya.

Menteng juga dikenal dalam nama lokal lain, seperti rusip, kisip (Sumatra), engkuni, enkunik, kayu masam, longkuno, moho liok (Kalimantan), asam tambun, rambi, tamut, tampoi (Malaysia). Nama ilmiah buah ini adalah Baccaurea racemosa (Reinw. Ex Bl) Muell Arg.

Selain dimakan langsung sebagai buah segar, buah menteng atau kepundung juga dapat diolah menjadi sirup, asinan, atau difermentasi menjadi minuman anggur.

Kayu pohon menteng, mengutip dari agrobisnisinfo.com, memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan untuk bangunan rumah, perahu, dan mebel. Selain itu, kulit dan daun pohon kepundung ini mempunyai khasiat sebagai tanaman obat. Salah satunya adalah sebagai obat mencret dan untuk pelancar haid. Kulit kayunya juga biasa dimanfaatkan untuk pewarna.

Tumbuhan menteng tumbuh dengan baik pada kisaran suhu 21 – 28 derajat Celsius, serta dapat beradaptasi pada suhu 14 – 34 derajat Celsius. Tanaman ini cocok ditanam di tanah aluvial berpasir atau berlempung. Pada kawasan belukar tumbuh sebagai pohon sisa pra-pembalakan.

Menteng paling banyak ditemukan di Indonesia, dan dimanfaatkan sebagai tumbuhan peneduh. Tumbuhan ini disebutkan sebagai tumbuhan paling baik sebagai pohon penopang tumbuhan rotan.

Selain kulit batangnya, daun kepundung dapat dimanfaatkan untuk pewarna. Manfaat lain, serat tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk memproduksi kertas. (Leo Wisnu Susapto)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar