c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

13 Juli 2019

10:06 WIB

Pesan Panglima TNI Pada Prajurit Di Perbatasan Papua

Panglima mengecek kesiapan prajurit Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini dari kesatuan Batalyon Infanterii (Yonif) Raider 509/Balawara Yudha Kostrad di Kabupaten Jember, Jawa Timur

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Pesan Panglima TNI Pada Prajurit Di Perbatasan Papua
Pesan Panglima TNI Pada Prajurit Di Perbatasan Papua
Ilustrasi perbatasan Indonesia - Timor Leste di NTT. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

JEMBER – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yakin prajurit TNI mampu mengatasi kendala yang dihadapi di daerah perbatasan Papua.

Keyakinan ini dilontarkan Panglima saat mengecek kesiapan prajurit Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia- Papua Nuguni dari kesatuan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 509/Balawara Yudha Kostrad di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat petang.

Hadi memeriksa kesiapan pasukan dan logistik, serta perlengkapan senjata prajurit yang akan menjaga perbatasan dari ancaman pengacau dan memberikan arahan kepada ratusan prajurit yang akan bertugas di Kabupaten Keerom dan Pegunungan Bintang yang berbatasan dengan Papua.

Hadi menegaskan TNI merupakan garda terdepan dalam menjaga kedaulatan NKRI sehingga kualitas prajurit menjadi perhatian serius.

"Saya yakin prajurit TNI bisa mengatasi segala rintangan yang akan dihadapi di Papua nanti," kata Panglima TNI saat memberikan pengarahan di Yonif 509 Kostrad Jember seperti dilansir Antara.

Menurutnya, misi untuk menjaga wilayah perbatasan RI-Papua nugini bukan satu-satunya misi yang diembankan kepada pasukan Satgas Pamtas, namun yang lebih penting adalah bagaimana bisa merebut hati rakyat di sana.

"Tugas Satgas Pamtas tidak hanya menjaga perbatasan, namun harus jadi pelopor untuk mengatasi kesulitan-kesulitan rakyat karena kondisi alam dan masyarakat di Papua tentu berbeda dengan di Pulau Jawa," katanya.

Sebelum mereka ditugaskan, kata dia, banyak sekali pengarahan-pengarahan yang diberikan dari komando batalion terkait ancaman apa yang ada di perbatasan Papua, sehingga diharapkan bisa diantisipasi ancaman tersebut.

Hadi juga menyoroti soal medan dan masyarakat yang dihadapi di perbatasan berbeda dengan di Pulau Jawa, sehingga prajurit diminta untuk bisa beradaptasi.

Kondisi medan di Papua merupakan perbukitan dan rawa, sehingga yang dihadapi oleh prajurit tidak hanya pengacau keamanan, tapi juga hal lain, seperti penyakit malaria dan lainnya.

Sementara Komandan Yonif Raider 509 Letkol Inf. Wira Muharromah mengatakan sebanyak 450 prajurit Yonif Raider 509 akan menjalankan tugas pengamanan perbatasan pada Agustus 2019 dan para prajurit akan bertugas selama 9 bulan ke depan.

"Mereka akan menggantikan Satgas Pamtas prajurit Batalyon Infanteri 725 Woroagi yang berjaga di sektor utara meliputi wilayah Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pegunungan Bintang," katanya.

Medan Berbeda
Panglima pun menjelaskan ada beberapa evaluasi yang sudah dilaporkan terkait dengan kerawanan di perbatasan RI-Papua, khususnya adalah masalah sarana dan prasarana karena perbedaan medan.

Misalnya, kata Hadi pakaian, perlengkapan, kemudian peralatan untuk patroli, dan radio karena medan di sana bukan medan datar tapi bergunung-gunung, sehingga upaya mereka membuat repreter dengan mobile.

Selain itu, lanjut dia, yang menjadi kendala adalah bagaimana setiap hari mendapatkan pasokan listrik karena para prajurit harus mengambil dari solar sel untuk dimasukkan ke aki, dan akinya juga harus memiliki kemampuan yang cukup panjang, sehingga kendala akan diupayakan untuk dilengkapi semuanya.

Untuk Kabupaten Pegunungan Bintang, lanjut Panglima memang daerah yang paling rawan dan terjadi perang antarsuku, sehingga prajurit terus diberikan informasi intelijen terkait banyak hal. 

"Mereka akan terus bekerja sama dengan kepolisian apabila mendapatkan ancaman-ancaman tersebut," ujarnya. (Syahrul Munir)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar