c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

15 Oktober 2018

10:06 WIB

Penyebaran HIV-AIDS Di Kabupaten Penajam Karena Seks Bebas

Tiga orang meninggal dunia dari 74 penderita Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) dalam dua tahun terakhir

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Penyebaran HIV-AIDS Di Kabupaten Penajam Karena Seks Bebas
Penyebaran HIV-AIDS Di Kabupaten Penajam Karena Seks Bebas
Pengendara melintas di depan sebuah mural pendidikan dan pencegahan HIV/AIDS yang dibuat pada salah satu taman di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (3/2).Data Dinas Kesehatan Kota Palu menyebutkan sejak tahun 2002 hingga 2017 sedikitnya 98 orang warga didaerah tersebut meninggal dunia akibat virus HIV/AIDS yang berasal dari perilaku seks bebas. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah.

PENAJAM – Kesadaran masyarakat terhadap penyakit HIV-AIDS di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dinilai masih rendah. Perilaku seks bebas dan sering bergonta-ganti pasangan yang menjadi penyebab penularan virus HIV-AIDS tersebut. 

Pengelola HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Sarjito Ponco Waluyo menyebutkan sebanyak 11 kasus HIV/AIDS ditemukan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sepanjang 2018. 

Sebanyak 11 orang yang terinfeksi HIV tersebut, berada di Kelurahan Sotek, dua meninggal dunia dan dua orang pindah dari Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Januari hingga September 2018 ditemukan 11 kasus baru HIV/AIDS, dua orang di antaranya telah meninggal dunia," ungkap Sarjito Ponco Waluyo di Penajam, Minggu (14/10).

ODHA yang ditemukan itu, kata Sarjito tertular penyakit tersebut melalui hubungan seks berganti-ganti pasangan atau infeksi menular seksual (IMS). Sarjito mengatakan kondisi kesehatan pasien itu sudah cukup memprihatinkan.

"Mereka ditemukan dalam kondisi cukup memprihatinkan, karena di wilayah setempat belum dapat memberikan penanganan maksimal terhadap orang terinfeksi virus yang menyerang kekebalan tubuh itu," kata Sarjito.

Sarjito menyatakan penyebaran HIV di Kabupaten Penajam Paser Utara cukup sulit dibendung dan dideteksi akibat masih rendahnya kesadaran masyarakat terkait dengan HIV/AIDS.

ODHA di Kabupaten Penajam Paser Utara hingga saat ini belum mendapatkan penanganan secara optimal. Salah satu penyebabnya, untuk mendapatkan obat ARV (Antiretroviral) yang memperlambat pertumbuhan virus HIV dalam tubuh dan suplemen, masih harus mengambil di rumah sakit di Kota Balikpapan.

"Para ODHA belum bisa mendapatkan obat-obatan ARV dan suplemen di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung, Kabupaten Penajam Paser Utara, sementara kondisi fisik sejumlah ODHA sudah tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan cukup jauh," ujar Sarjito.

Hingga saat ini, lanjut ia, terdata 67 ODHA yang ditangani Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, mayoritas penyebaran HIV di daerah setempat akibat perilaku seks bebas.

Seluruh temuan ODHA di Kabupaten Penajam Paser Utara hingga September 2018 tercatat 74 orang, dua orang meninggal dunia pada 2018 dan satu orang meninggal dunia pada 2017, serta empat orang pindah dari Kabupaten Penajam Paser Utara.

Penyebab HIV/AIDS di wilayah Penajam Paser Utara, tambah Ponco Waluyo, sudah semakin memprihatinkan dan perlu perhatian serius semua pihak. (Syahrul Munir)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar