22 Mei 2020
10:17 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Sidang Isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1441 Hijriah atau perayaan Idulfitri tahun 2020 Masehi akan digelar Kementerian Agama, petang ini. Pembatasan jumlah peserta dan protokol kesehatan covid-19 dalam sidang tersebut dipastikan akan diberlakukan.
Dikutip dari Antara, Menteri Agama Fachrul Razi dijadwalkan akan memimpin langsung sidang Isbat. Terdapat tiga sesi sidang Isbat, diawali dengan pemaparan posisi hilal awal Syawal 1441 H oleh anggota tim Falakiyah Kemenag, Cecep Nurwendaya, sebelum Magrib.
Setelah Magrib, sidang Isbat dibuka Menag Fachrul, dilanjutkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal dari 80 titik di seluruh Indonesia.
Sesi terakhir, pengumuman hasil sidang Isbat yang diumumkan Menteri Agama secara telekonferensi dan disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming media sosial Kemenag.
Hasil sidang Isbat akan memutuskan, jika bulan baru atau hilal tampak dua derajat di atas ufuk dengan mata telanjang, maka Lebaran akan jatuh pada Sabtu (23/5) atau puasa berlangsung selama 29 hari.
Sementara jika hilal tidak terlihat, maka bulan puasa tahun ini disempurnakan (istikmal) menjadi 30 hari, atau dengan kata lain Idul Fitri jatuh pada Minggu (24/5).
Adapun titik pengamatan hilal oleh tim Kemenag dilakukan di berbagai titik di Indonesia. Dalam menentukan titik munculnya hilal dibantu dengan perhitungan astronomi (hisab). Sementara untuk mengonfirmasinya dilakukan dengan melihat wujud hilal dengan metode rukyat dipadukan alat teropong.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan awal Lebaran jatuh pada Minggu (24/5) melalui metode penghitungan atau hisab.
Melalui Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2020, salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia melakukan penghitungan astronomi hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (Satrio Wicaksono)