c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

13 Februari 2018

10:05 WIB

Penderita Gangguan Jiwa di Cianjur Gratis Berobat

Pengobatan gratis ini dilakukan untuk mengantisipasi pemasungan yang masih terjadi di Cianjur

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Penderita Gangguan Jiwa di Cianjur Gratis Berobat
Penderita Gangguan Jiwa di Cianjur Gratis Berobat
Ilustrasi penderita gangguan jiwa. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

CIANJUR – Pemasungan terhadap penderita gangguan jiwa masih ditemukan di Cianjur, Jawa Barat. Untuk mencegah perlakuan yang tidak manusiawi itu, pemerintah setempat menjanjikan pengobatan gratis pada penderita gangguan jiwa.

Wakil Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suhermang, meminta warganya untuk melaporkan bila mengetahui ada penderita gangguan jiwa yang berada di wilayah masing-masing.

"Selama ini banyak warga yang menderita gangguan jiwa mendapatkan perlakuan tidak manusiawi, seperti dipasung, dirantai dan dikurung di dalam kamar yang gelap karena dianggap mengganggu," ucapnya kepada wartawan di Cianjur, seperti dilansir Antara, Selasa (13/2).

Herman mengimbau jika ada keluarga ataupun tetangga yang menderita gangguan jiwa diperlakukan dengan cara dipasung, pihaknya akan memberikan fasilitas kesehatan secara cuma-cuma jika dibawa ke pusat kesehatan.

Selain itu pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Cianjur untuk mengkaji penanganan penderita gangguan jiwa di Cianjur. Jadi tidak ada lagi cara konvensional dalam menangani gangguan jiwa.

"Kami sangat mengapresiasi Komunitas Sehat Jiwa (KSJ) yang fokus menangani penderita gangguan jiwa di panti yang mereka sediakan. Kami juga akan berkoordinasi dengan Bupati Cianjur, agar dapat membantu komunitas tersebut," katanya.

Ia juga menambahkan, agar tidak ada lagi cara pemasungan sebagai cara pengobatan gangguan jiwa, pemkab bersama dengan jajaran terkait akan mensosialisasikan dan edukasi kepada masyarakat.

Sementara itu relawan KSJ, Yuli Hendrika Sugiharti, meminta komitmen pemerintah dalam menangani persoalan penderita gangguan jiwa. Pihaknya juga berharap fasilitas kesehatan yang ada bisa cepat merespon kasus darurat kejiwaan.

Cianjur, tambah dia, harus memiliki pusat pelayanan kesehatan jiwa. Sebab penderita gangguan jiwa di Cianjur cukup banyak, mulai dari kategori biasa hingga berat. Pusat pelayanan juga perlu untuk mengubah pola pandang warga terhadap penderita gangguan jiwa.

“Karena dianggap aib atau malu bila ada anggota keluarga mereka mengalami gangguan jiwa. Pihak keluarga terpaksa memasung atau menyembunyikan anggota keluarganya di dalam ruangan layaknya penjara, dan hal tersebut sudah harus dihentikan,” katanya. (Fuad Rizky)

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar