26 Agustus 2020
20:21 WIB
JAKARTA - Permasalahan pekerja migran Indonesia (PMI) di Tanah Air masih saja terjadi. Untuk itu, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, menyampaikan pentingnya pengadaan kajian strategis guna menyelesaikan sumber masalah terkait PMI.
Salah satu upaya yang pihaknya saat ini adalah mengajak Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) membuat kajian strategis yang lebih spesifik terkait penanganan PMI. "Karena penyelesaian masalah PMI harus komprehensif, di mana semua pihak harus turut terlibat," kata Benny melalui keterangan pers di Jakarta, Rabu (26/8).
Benny mengatakan, saat ini BP2MI dan Lemhannas coba petakan tiga pilihan kerja sama. Pertama, adanya materi pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang dimasukkan sebagai kurikulum dalam Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) bagi PMI sebelum berangkat ke luar negeri.
Kedua, pemantapan nilai-nilai kebangsaan kepada para pejabat eselon 1, 2, dan 3 di lingkungan BP2MI. Ketiga, adanya kajian strategis terkait regulasi penempatan PMI yang masih tumpang tindih.
"Selanjutnya kita akan membicarakan secara lebih spesifik, seperti apa bentuk kerja sama yang pas," kata dia.
Kepala Lemhannas, Agus Widjojo mengatakan, sudah merupakan fungsi Lemhannas untuk memberikan pemantapan nilai-nilai kebangsaan dan membuat kajian strategis tertentu yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
Pertemuan kali ini, kata Agus, merupakan titik awal guna mengambil langkah lanjut koordinasi kerja sama kedua lembaga, bahkan mungkin bisa berbentuk perjanjian terlebih dahulu.
"Lalu terkait bentuk kerja sama apa yang paling pas, akan kita bicarakan selanjutnya, apakah terkait pemantapan nilai-nilai kebangsaan ataupun kajian strategis," ujar Agus. (Herry Supriyatna)