c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

22 Februari 2019

09:28 WIB

Pemkab Bekasi Prioritaskan Benahi Muaragembong

Dijadikan ekowisata unggulan Kabupaten Bekasi bahkan Jawa Barat

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Pemkab Bekasi Prioritaskan Benahi Muaragembong
Pemkab Bekasi Prioritaskan Benahi Muaragembong
Ilustrasi. Kawasan Muaragembong, Bekasi. ANTARA FOTO/Paramayuda

CIKARANG - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjadikan penataan dan pengembangan kawasan ekowisata mangrove di Kecamatan Muaragembong sebagai prioritas pada tahun 2019.

“Muaragembong memiliki potensi wisata yang dapat dijadikan destinasi wisata unggulan di Kabupaten Bekasi, bahkan Jawa Barat,” tutur kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Sutia Resmulyawan di Cikarang, Kamis (21/2) seperti dikutip dari Antara.

Dia melanjutkan pengembangan kawasan ekowisata mangrove di Muaragembong meliputi daya tarik wisata pantai Muara Beting, Muara Bendera, dan Pantai Bahagia.

Sasaran pengembangan ekowisata tersebut diarahkan untuk pengembangan ekowisata berbasis sumber daya mangrove dengan diversifikasi produk pengembangan kegiatan petualangan dan rekreasi alam.

Di dalam hutan mangrove terdapat beberapa satwa yang dilindungi, seperti Lutung Jawa dan Elang Bondol.

Ditambah suasana alamnya yang membuat pengunjung terkesan saat menikmati keindahan panorama sambil melihat langsung aktivitas penduduk sekitar, seperti budi daya ikan dan tambak udang.

"Di sana wisatawan yang datang bisa melihat secara langsung kehidupan masyarakat di sekitar Muaragembong. Wisatawan bisa menyusuri kawasan hutan mangrove ini dengan naik perahu," ucapnya.

Sementara itu Plt Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan, pariwisata juga merupakan strategi dalam mewujudkan daya saing perekonomian daerah.

"Pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan daerah, selain sebagai penggerak kegiatan ekonomi, pariwisata juga merupakan salah satu sumber pendapatan daerah," ujarnya.

Tahun 1998 Muara Gembong boleh disebut kaya. Hamper semua warga di sana memiliki tambak yang jika panen bisa mendapatkan keuntungan besar.

Tidak sampai satu dekade semuanya telah berubah. Masa keemasan di sana hanya berjalan sejak tahun 1998–2005. Pada tahun 2005 hingga kini ladang tambak mulai tergenang banjir, ikan dan udang sering hilang terbawa pasangnya air laut. Ketamakan dan keserakahan manusia mengakibatkan abrasi yang sudah mulai mengikis bibir pantai hingga rumah-rumah warga di sana.

Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil atau kang Emil, saat mengunjungi Muara Gembong pada pertengahan Oktober 2018 bertekad menjadikan Muara Gembong, di Kabupaten Bekasi, menjadi sebuah desa peradaban. Muara Gembong menurut dia adalah salah satu kecamatan dengan akses transportasi yang sulit dan perekonomiannya tengah terpuruk.

Kang Emil telah meminta dinas terkait di Pemerintah Provinsi Jabar untuk mengatasi persoalan di sana dalam waktu satu tahun. Dinas Bina Marga Jabar juga telah diminta memperbaiki Jalan Babelan yang menjadi akses utama bersama-sama Pemerintah Kabupaten Bekasi.

Menurut dia, pembenahan Muara Gembong akan dimulai pada tahun anggaran 2019 dan dia berharap Muara Gembong bisa berubah wajah. "Kondisi saat ini sangat memprihatinkan, karena seperti tidak berada di alam modern. Seperti zaman pra kemerdekaan, tetapi mereka bertahan di sana," katanya.

Ridwan Kamil menyatakan, apabila pembenahan Muara Gembong tersebut dikerjakan semua pihak dia yakin urusan ini bisa tuntas dalam waktu dua tahun. (Leo Wisnu Susapto)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar