23 April 2020
17:26 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo mengatakan, pemerintah perlu mulai memopulerkan cara halalbihalal virtual. Mengingat bulan Ramadan dan Lebaran kali ini akan dilalui dalam situasi wabah covid-19.
Dia menilai, halalbihalal secara virtual memungkinkan dilakukan dengan teknologi yang ada saat ini. Sosialiasinya pun perlu dilakukan secara efektif dengan konten dan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat.
"Kalau itu dilakukan, semua orang dengan mulai sekarang kita belajar, saya kira itu akan mengurangi rasa kerinduan kita. Tidak harus kita itu bertemu fisik, tetapi kita bisa bertatap muka secara siber," kata Imam dalam diskusi yang disiarkan melalui YouTube BNPB, Kamis (23/4).
Pesan pemerintah agar masyarakat tetap di rumah dan menghindari interaksi langsung harus dapat tersampaikan. Sehingga masyarakat bukan hanya mengurungkan niat mudik, tetapi juga tidak bersilaturahmi dengan keluarga yang dekat atau tetangga secara tatap muka.
"Ada sebagian yang mungkin dari jarak yang tidak terlalu jauh, tetangga desa, tetangga kecamatan/kabupaten, di wilayah-wilayah yang membuat orang itu memungkinkan orang untuk pulang kampung," ujarnya.
Imam menjelaskan, upaya untuk meningkatkan kesadaran akan wabah covid-19 bukan hal sepele, harus diefektifkan. Belajar dari kasus di Italia, negara maju itu bahkan kewalahan akibat pandangan banyak warga yang meremehkan wabah ini.
"Itu jangan sampai terjadi. Apalagi kalau ini terjadi di desa-desa, di daerah-daerah. Jakarta sekarang saja sudah kewalahan, apalagi kalau di kabupaten-kabupaten yang tenaga medisnya sangat terbatas," ungkap Imam.
Masyarakat pun didorong untuk meningkatkan solidaritas kepada warga yang terimbas covid-19. Konten imbauan untuk membantu warga yang tidak bisa mencari nafkah akibat pembatasan sosial, misalnya, harus digiatkan pemerintah.
Sehingga musibah non-alam ini tidak mendatangkan musibah baru yaitu kelaparan. Menurut Imam, banyak anak muda kreatif yang bisa diberdayakan pemerintah pusat maupun daerah untuk membuat konten kreatif yang sifatnya imbauan maupun informasi.
"Itu kalau kita himpun, kita fasilitasi, pemerintah daerah mengundang mereka dan syukur-syukur membiayai mereka untuk berkreasi seperti ini, maka akan muncul itu ide kreatif yang sangat unik di negeri ini," ujarnya. (Wandha Nur Hidayat)