c

Selamat

Kamis, 25 April 2024

NASIONAL

26 April 2021

19:44 WIB

Pemerintah Koordinasi Bantuan Bagi Keluarga Korban Nanggala-402

Polri siaga untuk identifikasi korban kapal selam yang kandas itu

Editor:

Pemerintah Koordinasi Bantuan Bagi Keluarga Korban Nanggala-402
Pemerintah Koordinasi Bantuan Bagi Keluarga Korban Nanggala-402
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kedua kiri) menemui keluarga ABK KRI Nanggala 402 di Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (25/4/2021). Kehadiran Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Sosial Tri Rismaharini itu dalam rangka penguatan dan dukungan moril bagi keluarga ABK KRI Nanggala 402. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah terus berkoordinasi memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh keluarga korban awak KRI Nanggala-402.

Menurut Muhadjir, selain menjamin pendidikan bagi putra dan putri 53 prajurit awak KRI Nanggala-402, yang gugur karena kandas di dasar laut di Bali sedalam 800 meter lebih, pemerintah juga akan memberikan bantuan kesejahteraan dan psikologi keluarga korban.

Ia menuturkan, penyaluran bantuan melibatkan Kementerian Sosial (Kemensos), Asabri, dan juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) khususnya yang berhubungan dengan beasiswa.

“Langkah yang kita ambil adalah memberikan konseling, penguatan secara psikis kepada para keluarga anak buah kapal dan tentu saja bantuan-bantuan yang diperlukan terutama bantuan kehidupan sehari-hari yang dibutuhkan oleh keluarga korban,” ujar Muhadjir di Jakarta, Senin (26/4).

Ia menyebut, pemerintah melalui Kemensos telah lebih intensif bekerja sama dengan Pusat Psikologi TNI Angkatan Laut dalam melakukan konseling.

Sementara itu, untuk kelangsungan pendidikan anak-anak keluarga korban awak kapal KRI Nanggala-402, akan dijamin hingga jenjang strata 1 (S1) dan diupayakan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“Adapun yang ingin melanjutkan karir dari orang tuanya di TNI, kemarin Pak Wakasal juga sudah beri jaminan mereka akan diupayakan selama mereka memenuhi persyaratan,” tutur Menko PMK.

Menko PMK besama Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini pun langsung mengunjungi rumah keluarga korban awak kapal KR Nanggala-402 yang berada di Surabaya dan sekitarnya.

Santunan secara simbolis juga telah diberikan kepada keluarga korban. Kemensos secara simbolis memberikan santunan bagi dua ahli waris korban KRI Nanggala 402, yaitu istri Mayor Laut (E) Whilly dan isteri Kopda Dirgantara Nugroho Putranto yang meninggalkan seorang putra 4,5 tahun di Simpang Darmo Permai Selatan 4 Nomor 110 Surabaya, Jawa Timur.

Santunan bagi 51 ahli waris lainnya direncanakan akan diserahkan pada Kamis (29/4/2021) bersamaan dengan pelaksanaan kenaikan pangkat bagi para korban kapal selam itu.

Identifikasi Korban
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal (Brigjen) Rusdi Harto mengatakan, tim Disaster Victim Investigation (DVI) segera mengumpulkan data antem mortem untuk proses identifikasi korban jenazah awak kapal selam KRI Nanggala-402. Data itu, akan diolah di dua posko identifikasi yang didirikan Polri di Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng dan Pelabuhan Banyuwangi.

Saat ini, kata Rusdi, Polri telah mengirim dokter ahli forensik untuk mempercepat proses identifikasi korban.

"Nanti akan diproses (data antemortem.red). Itu memerlukan sesuatu yang dilaksanakan bagaimana mengidentifikasi prajurit TNI AL terbaik yang gugur itu," kata Rusdi, di Mabes Polri, Senin (26/4).

Rusdi menjelaskan, sampai saat ini, TNI-Polri beserta pihak terkait lainnya masih dalam proses pencarian jenazah puluhan prajurit TNI AL itu.

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengirimkan sebanyak 331 personel untuk membantu evakuasi dan identifikasi korban kapal selam yang dimiliki TNI AL sejak 1981. Rinciannya, 265 dari Polda Jawa Timur dan 66 dari Polda Bali.

"Personel tersebut berisi, tim DVI, Brimob, Polair, Polres, tim Trauma Healing," kata Kapolri. (Maidian Reviani/James Manullang)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar